• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Ketersediaan Air di DAS Brang Kua Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat

    Thumbnail
    View/Open
    VIEW/DOWNLOAD (242.9Kb)
    Date
    2018-06
    Author
    Adi, Rahardyan Nugroho
    Pramono, Irfan B.
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Air merupakan sumberdaya alam yang mempunyai peranan sangat penting dalam kehidupan manusia. Ketersediaan air sering digunakan sebagai pertimbangan pokok dalam perencanaan pengelolaan DAS. DAS di pulau kecil mempunyai karakteristik yang unik dan khas, diantaranya adalah sungai-sungainya kecil dan pendek sehingga air hujan yang jatuh hanya mempunyai kesempatan yang singkat untuk meresap kedalam tanah. Oleh karenanya perlu dilakukan kajian terkait dengan ketersediaan air di DAS yang berada di pulau kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan air di pulau kecil. Lokasi kajian adalah di DAS Brang Kua, Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Propinsi NTB. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan perhitungan neraca air model Thornthwaite Mather. Metode ini mendasarkan pada neraca air dimana hujan sebagai input, limpasan permukaan dan evapotranspirasi sebagai output, serta kemampuan tanah menahan air termasuk penutupan lahan merupakan proses input menuju output di dalam DAS. Hasil kajian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis neraca air DAS Brang Kua tahun 2016, prediksi ketersediaan air tahunan di DAS Brang Kua adalah sebesar 484 mm dari curah hujan tahunan sebesar 1.947 mm. Prediksi nilai evapotranspirasi aktual tahunannya adalah sebesar 1.564 mm. Pada DAS Brang Kua mulai terjadi defisit air pada bulan Mei dan mencapai puncaknya pada bulan Juni dan pada bulan September defisit air mulai berkurang seiring dengan mulai terjadinya hujan pada bulan September dan terus meningkat curah hujannya. Hasil air terkecil di DTA Brang Kua terjadi pada bulan Desember dan Januari dan mencapai puncaknya pada bulan Maret. Puncak curah hujan terjadi pada bulan Pebruari sehingga surplus air juga terjadi pada bulan Pebruari dan berlangsung sampai dengan bulan Maret, hal ini tercermin dengan meningkatnya aliran sungai mulai bulan Januari dan mencapai puncaknya pada bulan Maret.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/10345
    Collections
    • Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV