Show simple item record

dc.contributor.authorShobron, Sudarno
dc.contributor.authorGhafur, Abdul
dc.date.accessioned2012-04-26T03:46:03Z
dc.date.available2012-04-26T03:46:03Z
dc.date.issued2004-12
dc.identifier.citationArikunto, Suharsini. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : PT Reineka Cipta, Cet. VII. Arifin. MT. 1990. Muhammadiyah Potret yang Berubah. Surakarta: Institut Gelanggang Pemikiran Filsafat Sosial Budaya dan Kependidikan Surakarta. Biro Pusat Statistik. 2002. Batang Dalam Angka 2002. Kantor Statistik Kabupaten Dati II Batang. Hasyim, Umar. 1990. Muhammadiyah Jalan Lurus Dalam Tajdid, Dakwah, Organisasi dan Pendidikan, Kritik dan Terapinya.Surabaya: Bina Ilmu. Hasyim, W. Mustofa. 2000. Ranting Itu Penting, Mengoptimalkan Peran Sosial Muhammadiyah Lewat Ranting. Yogyakarta : Pustaka SM, Cetakan 1. Hadikusumo, Djarnawi. 1972. Risalah Penjelasan Anggaran Dasar Muhammadiyah Yogyakarta : Persatuan. Halimah, Nurul. 1986. Paper Sejarah Perkembangan Muhammadiyah Cabang Subah. Subah : [t.p.] Karim, M. Rusli. 1985. Dinamika Islam di Indonesia Sebuah Tinjauan Sosial Politik. Yogyakarta: PT. Hinindita, Cetakan 1. Keputusan Muktamar ke- 44 di Jakarta Tahun 2000 Tentang Perubahan Anggaran Dasar Muhammadiyah. Laporan Musyawarah Cabang Muhammadiyah Limpung, Tanggal 7 Mei 2001 di Limpung. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Batang, Tahun 2001. Laporan Musyawarah Cabang Muhammadiyah Subah, Periode 1995 – 2000, Tanggal 8 Juli 2001, di Randu. Laporan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tersono, Tahun 1996 – 2000 pada Musyawarah Cabang Muhammadiyah Tanggal 15 – 16 Maret 2001 di Tersono. Laporan Musyawarah Daerah Muhammadiyah Kabupaten Batang, Tanggal 14 – 15 Maret 2001 di Tersono. Laporan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Batang Periode Muktamar ke- 42, Tanggal 20 – 21 April 1996, di Limpung. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Daerah Muhammadiyah Batang, Periode 1990 – 1995, tanggal 20 – 21 April 1996 di Limpung. Lubis, Arbiah. 1997. Pemikiran Muhammadiyah dan Muhammad Abdul Suatu Studi Perbandingan . Jakarta : Bulan Bintang. Margono, M, Gerakan Islam Muhammadiyah, (Yogyakarta : PT. Persatuan– Offset Cetakan IV, 1995). Nashir, Haedar . 2000. Profil Anggota Muhammadiyah se Indonesia. Yogyakarta : LP3 UMY. Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. A – 2 / SKD / 226/ 8590, Tanggal 5 Juli 1985 Tentang Daftar Susunan Anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Batang Masa Jabatan 1985 / 1990. Surachmat, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah dan Teknik. Bandung: Tarsito. Surat Keputusan Musyawarah Cabang Muhammadiyah Tersono, No. 3/ SK PCM/ 2001. Suwarno. 2001. Muhammadiyah Sebagai Oposisi, Studi Tentang Prilaku Politik Muhammadiyah. Yogyakarta: UII Press. Suara Muhammadiyah No. 18 / Tahun ke – 86, (Edisi 16 – 30 September 2001). Suara Muhammadiyah No. 09 / Tahun ke – 83, Dakwah di Masa Depan, (Edisi 15 – 28 Februari 1998, h. 15). Suara Muhammadiyah No. 6 / Tahun ke – 84, 1999, Transformasi Teologi Gerakan Muhammadiyah Untuk Reformasi Sosial Budaya, h. 32. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, Cetakan VII. Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pengembangan Kader dan Sumber Daya Insani. 2003. Pedoman Bermuhammadiyah. Yogyakarta: Cetakan IV.en_US
dc.identifier.issn1693-3389
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1052
dc.description.abstractThe development of Muhammadiyah in Batang can be viewed from three aspects, that is (1) institutional sector, (2) what Muhammadiyah has managed, and (3) missionary endeavor. The first , the institutional sector. Muhammadiyah entered Batang in Tersono and Limpung subdistricts in 1926. There have been eight Muhammadiyah branches among 12 subdistricts. It indicates that there is positive development and it shows that Muhammadiyah is accepted by Batang people. The second , what Muhammadiyah has managed. There are three prominent kinds of what Muhammadiyah has managed, that is, the education from nursery schools up to senior high ones (55 schools), economics in the form of baitulmal wattamwil (6 units), and mosques and prayer houses (54 units). The third, missionary endeavor (da’wah ). It was not easy to convey Islamic teachings that fight against heresy, superstition, and, myth in the beginning of Muhammadiyah in Batang, but the way Muhammadiyah understands Islam can be accepted by the society especially people who are educated and those who have broad insights. Key words words: Muhammadiyah education, history and the development of Islamic missionary endeavor.en_US
dc.subjectMuhammadiyah educationen_US
dc.subjecthistoryen_US
dc.subjectthe development of Islamic missionary endeavor.en_US
dc.titleSEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH KABUPATEN BATANGen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record