Show simple item record

dc.contributor.authorHidayat, Muhammad Luthfi
dc.contributor.authorBudiutami, Rini
dc.date.accessioned2019-05-29T07:18:16Z
dc.date.available2019-05-29T07:18:16Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citationAydın, C. H., & Tasci, D. (2005). Measuring Readiness for e-Learning Reflections from an Emerging Country. Educational Technology & Society Anadolu University, 8, 244–257 Barbian. (2002). Blended Works: Here‟s Proof. [Online]. Available:http://www.onlinelearningmag.com/onlinelearning/magazi ne/article_display.jsp? vnu_ content_id=1526767 Bersin, J. (2004). The blended learning book: Best practices, proven methodologies, and lessons learned. San Francisco: Pfeiffer Publishing Beqiri, M. S., Chase, N. M. & Bishka, A. (2009). Online course delivery: An empirical investigation of factors affecting student satisfaction. Journal of Education for Business, 85(2), 95- 100 Dziuban, Hartman, dan Moskal (2014). Blended learning: A dangerous idea? Internet and Higher Education 18 (2013) 15–23 Ilgaz, H., & Gülbahar, Y. (2015). A Snapshot of Online Learners : e-Readiness , e- Satisfaction and Expectations, 16(2), 171–187. Kaur, K., & Abas, Z. (2004). An Assessment of e-Learning Readiness at the Open University Malaysia. International Conference on Computers in Education (ICCE2004). Melbourne, Australia Kurniawan, A. (2014). Pengukuran Tingkat Kesiapan Penerapan E-Learning Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Di Kota Yogyakarta. Lee, H.-J., & Rha, I. (2009). Influence of structure and interaction on student achievement and satisfaction in web-based distance learning. Educational Technology & Society, 12(4), 372–382. Munandar, Utami. (1999). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta Narbuko, C dan A. Achmadi. (2013). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Palmer, S. R. & Holt, D. M. (2009). Examining student satisfaction with wholly online learning. Journal of Computer Assisted Learning, 25(2), 101-113. Rovai, A.P. & Jordan, H.M. (2004): Blended Learning and Sense of Community: A comparative analysis with traditional and fully online graduate courses: The International Review of Research in Open and Distance Learning, Vol 5, No 2 Sumaryanto.(2010). Pengelolaan Pendidikan Kelas Khusus Istimewa Olahraga menuju tercapainya Prestasi Olahraga. Makalah, dipresentasikan dalam acara program Kelas Khusus Olahraga di SMA N 4 Yogyakarta pada 16 Juli 2010. Yogyakarta: FIK UNY Swatman, T and So, T ,(2005) e-Learning Readiness in the Classroom: a study of Hong Kong primary and secondary teachers‖, Proceedings of the Fifth IEEE International Conference on Advanced Learning Technologies (ICALT’05), 2005 Wong Lily, Tatnall Arthur, Burgess Stephen, (2014) "A framework for investigating blended learning effectiveness", Education + Training, Vol. 56 Issue: 2/3, pp.233-251, https://doi.org/10.1108/ET-04-2013-0049 Waryanto, N., & Insani, N. (2013). Tingkat Kesiapan (Readiness) Implementasi E-Learning di Sekolah Menengah Atas Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains, 117– 124. Retrieved from http://journal.uny.ac.id/index.php/jpms/article/view/2478id_ID
dc.identifier.issn2580-8796
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10784
dc.description.abstractSekolah dengan kelas Kelas Khusus Olahraga (KKO) dan sekolah dengan kelas khusus bakat atlet memiliki karakteristik pembelajaran yang berbeda dengan sekolah pada umumnya. Aktivitas belajar lebih sedikit dibandingkan siswa sekolah umumnya sebab peserta didik di dalamnya harus berlatih dengan sungguh-sungguh dan fokus. Namun demikian, di sebagian sekolah-sekolah negeri dengan kelas khusus olahraga, beban pelajaran bagi siswa kelas olahraga itu masih setara dengan siswa kelas reguler di sekolah, sehingga beban mereka menjadi ganda. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi pembelajaran agar siswa kelas khusus olahraga ini tetap bisa beraktivitas dalam kompetisi prestasi dengan tetap mengikuti pembelajaran yang fleksibel dan terstruktur melalui e-learning. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan SMP Negeri 1 Surakarta sebagai sekolah dengan kelas khusus bakat olahraga untuk menerapkan blended learning. Kesiapan yang ingin dianalisis antara lain kesiapan peserta didik, guru, pemangku kebijakan, dan sarana dan prasarana sekolah. Metode penelitian menggunakan metode survey untuk dianalisis secara kuantitatif dan kualtatif. Penelitian ini menggunakan model ELR Aydin& Tasci untuk mengukur kesiapan penerapan blended learning di sekolah. Model ini memberikan arahan untuk mengukur empat faktor kesiapan dari penerapan teknologi yaitu kesiapan dari sisi teknologi, inovasi, manusia, dan pengembangan diri. Hasil akhir tingkat eReadiness skor 640 dan skor dalam ELR 3,46.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional GEOTIK 2019id_ID
dc.titlePengukuran Kesiapan Penerapan Pembelajaran Blended Learning di Sekolah Menengah dengan Kelas Bakat Olahraga di Surakartaid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record