Show simple item record

dc.contributor.authorIkawati, Nur
dc.contributor.authorLegono, Djoko
dc.contributor.authorYulistiyanto, Bambang
dc.date.accessioned2019-06-18T03:06:51Z
dc.date.available2019-06-18T03:06:51Z
dc.date.issued2019-04
dc.identifier.citation[1] Arsyad, S., 1989. Konservasi Tanah dan Air, IPB-Press: Bogor. [2] Joko Sutrisno, Bunasor Sanim, Asep Safuddin, Sitorus, S., R., P., 2010. Prediksi erosi dan sedimentasi di Sub Daerah Aliran Sungai Keduang Kabupaten Wonogiri. Media Konservasi. Vol 16., No.2, 78-86. [3] Olii, M. R., 2018. Model Sediment Delivery Ratio untuk Daerah Aliran Sungai Program Doktoral Teknik Sipil & Lingkungan, Universitas Gadjah Mada. [4] PT. Ika Adya Perkasa, 2014. Sertifikasi Bendungan Logung. BBWS Pemali Juana. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Semarang. [5] Merritt, W., S., Lecher, R., A., dan Jakeman, A., J., 2002, A review of erosion and sediment transport models, Environmental Modelling & Software,18, 761-799. [6] Renard, K., G., Foster, G., R., Weesies, G., A., McCool, D., K., and Yoder, D., C., 1997. Predicting soil erosion by water: a guide to conservation planning with the Revised Universal Soil Loss Equation (RUSLE). Agriculture Handbook No. 703, USDA-ARS. [7] Asdak, C., 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Cetakan Keempat, Universitas Gadjah Mada-Press: Yogyakarta. [8] Tuti Herawati, 2010. Analisis spasial tingkat bahaya erosi di wilayah DAS Cisadane Kabupaten Bogor. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Lahan, Vol. VII, No.4, 413-424. [9] Van Remortel, R., M. Hamilton, and R. Hickey, 2001, Estimating the LS factor for RUSLE through iterative slope length processing of digital elevation data. Cartography, Vol. 30, No. 1, 27-35. [10]Bambang Agus Kironoto, 2000. Sedimentasi waduk. Diktat Kuliah. Yogyakarta: Departemen Teknik Sipil & Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.id_ID
dc.identifier.issn2580-8796
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/10830
dc.description.abstractDegradasi lahan yang disebabkan erosi lahan pada DTA Waduk Logung akan mempengaruhi umur guna Waduk Logung sehingga tidak dapat mencapai umur rencana. Akibatnya terjadi penurunan fungsi waduk untuk pelayanan irigasi, air baku, pembangkit listrik, kegiatan perikanan, pariwisata, serta pengendalian banjir. Sehingga diperlukan mitigasi pengendalian erosi dengan memperkirakan besarnya laju erosi dalam skala DAS pada DTA Waduk Logung. Hal ini penting dilakukan sebagai informasi sejauhmana laju erosi yang terjadi sehingga diharapkan dapat menjadi dasar dalam pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Salah satu metode yang cukup sederhana, efisien dan murah antara lain menggunakan prediksi hasil sedimen dengan mengintegrasikan model erosi lahan dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan besarnya laju erosi yang terjadi pada DTA Waduk Logung secara distribusi spasial. Perkiraan laju erosi dilakukan menggunakan model spasial yang terintegrasi dalam SIG yaitu model RUSLE-GIS berbasis grid. Hasil yang diperoleh menunjukkan besarnya laju erosi pada DTA Waduk Logung sebesar 1.910.421 ton/tahun atau 16,83 mm/tahun. Secara keseluruhan, laju erosi DTA Waduk Logung tergolong dalam kategori sangat berat (420,77 ton/ha/tahun). Tingkat bahaya erosi yang terjadi meliputi TBE 1 sampai dengan TBE 5 dengan persentase berturut-turut 31,93%, 10,63%, 16,79%, 17,55%, dan 23,11%.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherSeminar Nasional GEOTIK 2019id_ID
dc.titlePemodelan Spasial Erosi Lahan Daerah Tangkapan Air Waduk Logung menggunakan Rusle-GIS berbasis Gridid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record