Show simple item record

dc.contributor.authorSari, Indah Komala
dc.contributor.authorWardah, Aniqoh Raudlatul
dc.contributor.authorSuswardany, Dwi Linna
dc.date.accessioned2020-01-27T06:34:22Z
dc.date.available2020-01-27T06:34:22Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.citationAnugraheni, H.S. (2012). Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Journal of Nutrition College, 1(1), 30-37. Akram, D.S., Arif, F. (2005). Ponderal Index of Low Birth Weight Babies-a Hospital Based Study. JPMA. 55-229. Eunice, A., dan Sarah, D. (2013). An Assestment of Nutritional Status of Under Five Children in Four District in the Central Religion of Ghana. Asian Journal of Agriculture and Development, 3, 851-860. Irwansyah, I., Ismail, D. and Hakimi, M. (2016). Kehamilan remaja dan kejadian stunting anak usia 6–23 bulan di Lombok Barat. Berita Kedokteran Masyarakat, 32(6), pp.209-216. Kementerian Kesehatan RI. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehaatn Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual. Jakarta. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Jakarta. Nasution, D., Nurdiati, D.S. and Huriyati, E. (2014). Berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan. Jurnal gizi klinik Indonesia, 11(1), pp.31-37. Supriyanto, Y., Paramashanti, B.A. and Astiti, D. (2018). Berat badan lahir rendah berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 5(1), pp.23-3.id_ID
dc.identifier.issn2656-5757
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/11856
dc.description.abstractSalah satu indikator untuk mengetahui penyebab bayi stunting adalah karakteristik dari bayi tersebut. Tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan karakteristik kejadian stunting pada bayi usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Selo Kabupaten Boyolali. Metode penelitian yaitu menggunakan penelitian deskriptif dan pengumpulan data dilakukan wawancara menggunakan kuesioner dengan jumlah total sampel 139 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik bayi stunting usia 6-24 bulan dapat dilihat dari jenis kelamin, usia bayi, berat badan bayi saat lahir, dan panjang bayi saat lahir karakteristik. Kesimpulan jenis kelamin laki-laki lebih banyak terjadi stunting, terjadi pada usia 6-12 bulan, berat badan >2500 g dan panjang badan <50 cm saat lahir. Saran pencatatan alamat, nama bayi maupun orang tua lebih jelas dan teliti supaya dapat menghasilkan data yang akurat.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta 2019id_ID
dc.titleKarakteristik Bayi Stunting Usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Selo Kabupaten Boyolaliid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record