Show simple item record

dc.contributor.authorSulistiyati, Nita Tri
dc.contributor.authorRakhma, Titian
dc.date.accessioned2020-07-01T11:33:36Z
dc.date.available2020-07-01T11:33:36Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.issn2721-2882
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12021
dc.description.abstractAbses serebri merupakan infeksi intraserebral fokal yang diawali gejala serebritis yang terlokalisasi dan berkembang menjadi sekumpulan pus yang dikelilingi oleh kapsul. Prevalensi abses serebri pada pasien HIV/AIDS lebih tinggi. Diperkirakan mencapai 1 : 10.000 keseluruhan pasien di rumah sakit atau sekitar 1500-2500 kejadian pertahun. Pada tulisan ini, membahas kasus seorang laki-laki 26 tahun dengan keluhan utama kejang secara tiba-tiba. Tipe kejang tonik-klonik dan berlangsung selama 15 menit. Selama periode kejang pasien tidak sadar sampai dengan 1 jam setelah masuk rumah sakit. Kejang tidak diikuti dengan demam, mual dan muntah. Hasil rapid test reaktif terhadap HIV/AIDS. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya hemiparese kiri dan ptoasis mata kanan. Tekanan darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu tubuh 37 derajat celcius. Pasien memiliki riwayat kejang 1 tahun yang lalu dan post pengobatan tuberculosis paru selama 6 bulan. Dari hasil pemeriksaan CT-Scan pasien di diagnosis edema cerebri dengan suspek abses serebri, maka itu disarankan untuk melakukan pemeriksaan MRI. Pasien diberikan terapi berupa dexametason, citicolin, fenitoin, ceftriaxone dan diazepam.id_ID
dc.publisherProceeding Book Call for Paper Thalamus: Medical Research For Better Healthid_ID
dc.titleLAKI-LAKI 26 TAHUN DENGAN HIV/AIDS DAN SUSPEK ABSES SEREBRI : LAPORAN KASUSid_ID
dc.title.alternativeA 26 Years Old Man With HIV/AIDS And Suspected Cerebral Abscess : Case Reportid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record