Show simple item record

dc.contributor.authorSyahputra, Afrizal Sigit
dc.contributor.authorSaputra, Andika
dc.date.accessioned2020-07-27T04:47:52Z
dc.date.available2020-07-27T04:47:52Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.citationDAFTAR PUSTAKA Andriany, M. (2007). Aplikasi Teori Self-Care Deficit Orem dalam Konteks Tunawisma. Naskah Publikasi, 1. Dedi Hantoto, D. P. (2018). Aspek Perilaku Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial Pada Ruang Terbuka Publik. National Academic Journal Of Architecture, 60. Hadinugroho, I. D. (2002). Ruang dan Perilaku: Suatu Kajian Arsitektural. Publikasi Ilmiah, 8. Indopress. (2016, September 19). Utusan PBB: Rumah Hak Asasi Setiap Warga Negara. Retrieved from Indopress: https://www.indopress.id/article/ekonomi/u tusan-pbb-rumah-hak-asasi-setiap-warganegara Maharani, E. (2019, Januari 6). Solo Kembali Raih Predikat Kota Ternyaman. Retrieved from REPUBLIKA.CO.ID: https://www.republika.co.id/berita/nasional /daerah/19/01/06/pkwpkt335-solo-kembaliraih- predikat-kota-ternyaman Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. In S. Notoatmodjo, Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Jakarta : Rineka Cipta.id_ID
dc.identifier.issn2721-8686
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12041
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara berkembang yang juga ikut serta menyumbang konsentrasi tunawisma di dunia. Fenomena tunawisma telah menjadi persoalan tersendiri bagi kota – kota besar di Indonesia. tahun 2019 jumlah gelandangan dan pengemis yang tersebar di kota – kota besar di Indonesia diperkirakan mencapai 77.500 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat tanpa diimbangi dengan upaya pencegahan dapat menimbulkan permasalahan di dalam tatanan masyarakat. Pada tahun 2019 menyatakan kota Surakarta sebagai kota paling nyaman dihuni. Surakarta yang didominasi oleh pusat perbelanjaan pasar tradisional menjadi daerah yang kerap didatangi oleh masyarakat pendatang yang berebut lapangan pekerjaan dan menjadikan masyarakat dengan keahlian terbatas menjadi tersingkir. Akibatnya banyak masyarakat yang menjadi tunawisma dan harus tinggal di fasilitas umum. Pada penelitian ini akan dilakukan penelusuran bagaimana kondisi perilaku dan lingkungan tunawisma pada kota Surakarta saat bermalam di ruang publik. Salah satu adaptasi pola perilaku tunawisma juga terbentuk dari kehidupan bersosial. Tunawisma yang bermalam sendirian lebih rawan terhadap ancaman pengusiran, ancaman dinginnya cuaca dimalam hari dan ancaman bahaya kejahatan. Sehingga tunawisma yang sendirian saat bermalam melakukan adaptasi dengan bersosial dengan membentuk kelompok Adanya zona sosial yang terbentuk dari penempatan kendaraan seperti sepeda, becak dan gerobak. Zona sosial dipakai tunawisma untuk mengobrol, makan bersama, dan memungkinkan adanya tunawisma lain untuk bergabung kedalam kelompok.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020id_ID
dc.titlePola Perilaku Tunawisma saat Bermalam di Ruang Publik Kota Surakartaid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record