Show simple item record

dc.contributor.authorAstuti, Dewi
dc.contributor.authorHardiman, Gagoek
dc.contributor.authorRukayah, R. Siti
dc.date.accessioned2020-08-04T04:41:40Z
dc.date.available2020-08-04T04:41:40Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.citationCatanece, A. J dan Snyder, J.C. (1986). Pengantar Perencanaan Kota (terj.Sasongko), Erlangga, Jakarta. Chau, M. (1994). Mengenal Beberapa Aspek Filsafat Konfusianisme, Taoisme dan Buddhisme, Sasana, Jakarta. Fajar A.H. (2005). Studi Identifikasi dan Penentuan Kawasan Pecinan Lasem, Tugas Akhir, PWK, UNDIP, Semarang. Gungwu, Wang. (1991). China and the Chinese Overseas , Singapore: Times Academic Press Hadinoto. (1999). Lingkungan Pecinan Dalam Tata Ruang Kota Di Jawa Pada Masa Kolonial. Jurnal Dimensi Teknik Sipil Vol. 27, No. 1, Juli 1999 : 20 – 29. Kautsary, J. (2015). Pelapisan Ruang Berbasis Spiritual Dan Kesejarahan Komunitas Di Kawasan Pecinan Semarang. Kurniawati. R. (2004). Karakteristik Tata Ruang dan Morfologi Kawasan Sebagai Arahan Panduan Rancang Kota Studi Kasus Kawasan Pecinan Semarang, Tesis Tidak Dipublikasikan, MTA, Undip, Semarang. Lombard Denys dan S. (1993). Claudine, Islam and Chineseness, dalam Indonesia, No. 57 (April) Ithica NY: Cornell Southeast Asia Program Lohanda, Mona. (2007) Sejarah Pembesar Mengatur Batavia (Jakarta: Masup) Lohanda, Mona. (2005). The Passen en Wijkenstelsel: Dutch Practice of Resstrictions Policy on the Chinese”, dalam Jurnal Sejarah, “Masyarakat Lokal dalam Dinamika Sejarah dari Abad XVII hingga akhir XX”, No. 12 (Depok: FSUI dan Yayasan Obor Indonesia,), hlm.33. Prawito. (2010). Arsitektur Tradisional Thionghoa dan Perkembangan Kota, Penerbit Ombak, Yogyakarta.id_ID
dc.identifier.issn2721-8686
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12058
dc.description.abstractDalam perkembanganya kota telah mengalami perubahan struktur ruang fisik maupun aktivitas sosial budaya pada masyarakatnya, akan tetapi ada beberapa bagian tertentu dalam kawasan yang memiliki latar belakang sejarahyang tidak lekang oleh waktu. Kawasan Pecinan Meester Jatinegara dalam kajian ini merupakan sebuah gambaran kondisi masa lalu dan perkembangannya saat ini. Kajian penelitian ini memfokuskan mengenai pentingnya ruang dalam dimensi waktu yang dilihat dari perubahan sosial budaya. Sebagai sebuah bentuk peninggalan sejarah sebuah kota, kawasan Pecinan juga memiliki karakteristik aktivitas ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan ciri-cirinya sebagai daerah perdagangan. Kajian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dan pemikiran berdasarkan fenomena empiris di Kawasan Pecinan Meester Jatinegara dengan strategi penelitian induktif yang dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan konseptual dan kaitannya dengan pemanfaatan ruang kawasan Pecinan yang berdasarkan aktivitas ekonomi. Hasil dari kajjian ini adalah temuan mengenai pemanfaatan ruang kawasan Pecinan Meester jatinegara yang berdasarkan pada aktivitas ekonomi.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding (SIAR) Seminar Ilmiah Arsitektur 2020id_ID
dc.titlePemanfaatan Ruang di Kawasan Pecinan Meester Jatinegara berbasis pada Aktivitas Ekonomiid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record