Show simple item record

dc.contributor.authorSumanto, S
dc.date.accessioned2020-12-10T04:22:28Z
dc.date.available2020-12-10T04:22:28Z
dc.date.issued2020-07
dc.identifier.citationArief, A. 2003. Hutan Mangrove; Fungsi dan Manfaatnya.Kanisius. Yogyakarta. Asaad, Ilyas. 2005. Analisis Kebijakan Pengelolaan Mangrove di Kabupaten Wajo. [Tesis]. Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Makassar Ludiro, D., Supriatna, A. Dame. 1999. Studi Konservasi dan Konversi Lahan Mangrove. Makalah disampaikan pada Workshop Penelitian Lintas Disiplin Pesisir Timur Sulawesi Selatan. Sengkang,November 1999. Medjang, R., S. Kasau, Udding, A. Lambau, N. Amir,Syafruddin dan A. Baehaqie (Penyunting). 2005. Merombak Wajah Pesisir Pitumpanua. Yayasan Tumbuh Mandiri Indonesia. Makassar. Nessa, N. M, W. Monoarfa, D, Achmad, J. Jompa, M.R.Idrus, Sudirma, D. Thaa, E. Demmalio, F. Patitting.2002. Pengembangan Kebijakan Pengendalian Kerusakan Ekosistem Pesisir dan Laut di Sulawesi Selatan. Bapedalda Provinsi Sulawesi Selatan Kerja sama Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Hasanuddin. Makassar. Nurkin, Baharuddin. 1994. Hutan Mangrove Rakyat Di Sinjai Timur. [Makalah]. Dalam Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove. Jember, 3–6 Agustus 1994: 79 – 85. Oarsidi, A. 1986. Perkembangan pemanfatan hutan bakau di Indonesia. Pros. Sem. Bakau Ill. LlPI-Dephut-Perhutani. Purwanto, Y., Suhardjono, Mulyadi, Haryono, T.Widiyanto, Z. Fanani, B.T Sediono, D. Komara dan Suwondo. 1999. Kajian Ekosistem Kawasan Pantai di Paojepe (Kabupaten Wajo), Tongke-tongke (Kabupaten Sinjai) dan Bonepute (Kabupaten Bone) Sulawesi Selatan. [Laporan Hasil Penelitian]. Dalam workshop Hasil Penelitian Lintas Disiplin Penanaman Bakau di Pantai Teluk Bone, Sulawesi Selatan. Sengkang, 29 November 1999. Puslitbang Biologi-LIPI dan Puslitbang Limnologi-LIPI. Bogor.id_ID
dc.identifier.issn2685-8770
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12259
dc.description.abstractInventarisasi tumbuhan mangrove dan rehabilitasi hutan bakau dilaksanakan di pesisir pantai Paojepe Desa Paojepe Kecamatan Keera Kabupaten Wajo Propinsi Sulawesi Selatan. Observasi awal dilakukan untuk mengetahui kondisi dan permasalahan secara umum yang ada dilokasi penelitian selanjutnya dilaksanakan kegiatan studi literatur, pengambilan data, studi banding ke Pantai Tongke-tongke di Kabupaten Sinjai dan penyusunan laporan akhir. Penelitian menggunakan metoda survai. Pesisir pantai pada lokasi pengamatan mempunyai karakteristik pantai yang telah rusak akibat abrasi air laut yang tinggi menyebabkan banyak tambak udang dan bandeng lenyap. Hasil inventarisasi ditemukan mangrove alami yaitu Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Sonneratia sp, Avicennia sp, Bruguieragymnorrhiza, Xylocarpus moluccensis, Lumnitzera racemosa dan Excoecaria agallocha,Nypa fruticans sedangkan tumbuhan asosiasi didominasi oleh Thespesia populnea, Terminalia catappa, Clorodendrum inerme, Acanthus ilicifolius, Ipomoea pescaprae Pandanus tectorius, Barringtonia asiatica, Cerbera manghas. Rhizophora mucronata merupakan jenis yang paling berlimpah dan terluas penyebarannya,sehingga dipilih sebagai tumbuhan bakau prioritas untuk program rehabilitasi. R. mucronata memiliki daerah penyebaran paling luas, lebih luas dari dua kerabat dekatnya, yaitu R. apiculata dan R. stylosa. Hal ini boleh jadi disebabkan bentuk propagul R. mucronata jauh lebih besar dengan cadangan makanan lebih banyak, sehingga memiliki kesempatan hidup lebih tinggi dan dapat disebarkan arus laut secara lebih luas.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-5id_ID
dc.titleInventarisasi Tumbuhan Mangrove dalam Rangka Rehabilitasi Hutan Bakau di Pesisir Pantai Paojepe Desa Paojepe Kecamatan Keera Kabupaten Wajo Propinsi Sulawesi Selatanid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record