Show simple item record

dc.contributor.authorAsngad, Aminah
dc.contributor.authorSantoso, Rudi
dc.contributor.authorKurniasari, Desi
dc.date.accessioned2021-01-05T03:54:59Z
dc.date.available2021-01-05T03:54:59Z
dc.date.issued2020-07
dc.identifier.citationAladesida, A. A., Owa, S. O., Dedeke, G. A., & Adewoyin, O. A. (2014). Prospects and challenges of vermiculture practices in southwest Nigeria. African Journal of Environmental Science and Technology. VIII(3). Azmul, Y. I. (2016). Sifat Kimia Tanah pada Berbagai Tipe Pergunaan Lahan Disekitar Taman Nasional Lorelindu. Warta Rimba. IV(2). Damayanti, V., Oktiawan, W., & Sutrisno, E. (2017). Pengaruh Penambahan Limbah Sayuran Terhadap Kandungan C-Organik Dan Nitrogen Total Dalam Vermikomposting Limbah Rumen Dari Sapi Rumah Potong Hewan (Rph). Jurnal Teknik Lingkungan. VI(1). Ernawati, H., Chotimah, N. C., Kresnatita., & Ichriani, G. I. (2015). Pemanfaaatan Limbah Darah Sapi Dan Kambing Sebagai Pupuk Ramah Lingkungan Untuk Mendukung Pertanian Lahat Gambut Yang Berkelanjutan. Udayana Mengabdi. XIV(1). Fitasari, E., & Santoso, E. P. (2015). Penggunaan Kombinasi Gross Energy dan Protein terhadap Konsumsi Pakan dan Perkembangan Bobot Badan Ulat Hongkong. Buana Sains, XV(2), 127-136. Fitria, U., Zuraida., & Ilyas. (2018). Pengaruh Pemberian Vermikompos Terhadap Perubahan Beberapa Sifat Kimia Ultisol. Jurnal ilmiah mahasiswa pertanian unsyiah. III(3). Hidayati, E. (2013). Kandungan Fosfor Rasio C/N dan pH Pupuk Cair Hasil Fermentasi Kotoran berbagai Ternak Dengan Starter Stardec. FMIPA. IKIP PGRI Semarang. Husna, N. (2013). Pembuatan Pupuk Cair Darah Sapi. Jakarta: Penebar Swadaya. Huang, X., Xia, H., Li, F., Wei, Y., Cui, G., Fu, X., et al. (2016). Optimal Growth Condition of Earthworms and Their VermicompostFeatures During Recycling of Five Different Fresh Fruit and Vegetable Wastes. Environ Sci Pollut Res, XXIII(3), 13569-13575Pattnaik, S., & Reddy, V. (2010). Nutrient Status Of Urban Green Waste Processed By Three Eartworm Species-Eisenia Fetida, Eudrilus Eugeniae, And Perionyx Excavates. Applied And Environmental Soil Science. Roger, A., Podesta, F., & Fitriani, D. (2017). Aplikasi Bioaktivator Pupuk Cair Darah Sapi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kacang Kedelai (Glycine max L. Merril). Jurnal Agriculture, XI(2). Rolita, B. A., Purwono, & Sutrisno, E. (2017). Pemanfaatan Ulat Hongkong (Mealworm) dalam Pengolahan Sampah Daun Jati Menjadi Kompos. Jurnal Teknik Lingkungan, VI(1), 1-15. Rizal, M. F., Nussa, O. R. A., & Wijaya, M. J. (2018). Inovasi dan Modifikasi Limbah Darah Sapi Potong (Bos Taurus) RPH Daerah Kota Surabaya Sebagai Substansi Gas Alam dengan Starter Baketri Methanococus sp. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. VI(1). Sari, N. M., Sudarsono., & Darmawan. (2017). Pengaruh Bahan Organik Terhadap Ketersediaan Fosfor Pada Tanah-Tanah Kaya AI Dan Fe. Buletin Tanah Dan Lahan. I(1). Suranjaya, I. G., Kartini, N. L., Purnawan, N. L. R., & Suardana, P. E. (2019). Vermikompos Sampah Tanaman Gulma Danau Menggunakan Dekomposer Cacing Tanah Untuk Menghasilkan Pupuk Organik. Buletin Udayana Mengabdi. XVIII(1). Sutrisman, M. H., Sutrisno, E., & Nugraha, W. D. N. (2016). Studi Pemanfaatan Ulat Hongkong (Meal Worm) dalam Pengolahan Limbah Darah Sapi Menjadi Pupuk Kompos. Jurnal Teknik Lingkungan. V(2). Yusdira, A. (2016). Budidaya Ulat Hongkong. Jakarta: PT Media Agro Pustaka.id_ID
dc.identifier.issn2685-8770
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12309
dc.description.abstractLimbah sayur sangat baik untuk pembuatan pupuk organik karena mengandung unsur hara yang sangat baik dan proses dekomposisinya cepat. Vermicomposting merupakan salah satu metode pembuatan pupuk organik yaitu proses pengomposan dengan memanfaatkan mikroba tanah misalnya, cacing, dan berbagai jenis ulat. Darah sapi layak dijadikan sebagai pupuk organik karena mengandung unsur hara yang relatif tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas pupuk organik dari limbah sayuran secara vermicomposting menggunakan Lumbriscus terrestris dan Ulat hongkong dengan penambahan darah sapi secara kimia. Penelitian dilakukan di Lab. Biokimia Pend. Biologi FKIP UMS dan lab. Tanah Fakultas Pertanian UNS, dengan menggunakan metode eksperimen dan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial dengan 3 kali ulangan. Adapun faktor 1, Bahan Vermicomposting (U1 = Lumbriscus terrestris, U2 = ulat hongkong), faktor 2, Dosis limbah darah sapi (D1 = darah sapi 75 ml/5 hari dan D2 = darah sapi 85 ml/5 hari). Analisis data yang digunakan analisis deskriptif kualitattif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitas perlakuan terbaik pada perlakuan pada perlakuan limbah sayuran secara vermicomposting menggunakan ulat hongkong 200g dengan pemberian dosis limbah darah sapi 85 ml/5 hari yakni Posopor 17,62 ppm, Kalium 0.54%, dan pH 7,22. Hasil penelitan dapat disimpulkan bahwa kualitas pupuk organik sesuai dengan kualitas pupuk organik SNI 19-7030-2004.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProsiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) Ke-5id_ID
dc.titleKualitas Pupuk Organik dari Limbah Sayuran secara Vermicomposting menggunakan Lumbriscus terrestris dan Ulat Hongkong dengan Penambahan Darah Sapiid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record