Show simple item record

dc.contributor.authorOktarina, Rury
dc.contributor.authorWulan, Tisya Indara
dc.contributor.authorCahyoajibroto, Mohamad Ananto
dc.date.accessioned2021-10-21T02:44:10Z
dc.date.available2021-10-21T02:44:10Z
dc.date.issued2021-02
dc.identifier.issn2721-2882
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/12775
dc.description.abstractDiabetes melitus (DM) adalah suatu sindrom hiperglikemia yang sering disertai kelainan metabolisme terkait (lemak dan protein). DM disebabkan oleh karena defek sekresi dan jumlah insulin (DMTI), ataupun kombinasinya dengan resistensi insulin yang merupakan penyebab awal (DMT2) defek sekresi dan jumlah insulin tersebut. Hipertensi merupakan faktor risiko utama untuk terjadinya DM. Hubungannya dengan DM tipe 2 sangatlah kompleks, hipertensi dapat membuat sel tidak sensitif terhadap insulin (resisten insulin). Padahal insulin berperan meningkatkan ambilan glukosa di banyak sel dan dengan cara ini juga mengatur metabolisme karbohidrat, sehingga jika terjadi resistensi insulin oleh sel, maka kadar gula di dalam darah juga dapat mengalami gangguan.Laporan hasil Riskesdas tahun 2007 oleh Departemen Kesehatan, menunjukkan bahwa rata-rata prevalensi DM di daerah urban untuk usia di atas 15 tahun sebesar 5,7%. Kesimpulan untuk presentasi kasus ini adalah DM merupakan penyakit menahun yang akan disandang seumur hidup. Pengelolaan penyakit ini memerlukan peran serta dokter, perawat, ahli gizi, dan tenaga kesehatan lain. Pasien dan keluarga juga mempunyai peran yang penting, sehingga perlu mendapatkan edukasi untuk memberikan pemahaman mengenai perjalanan penyakit, pencegahan, penyulit, dan penatalaksanaan DM.id_ID
dc.language.isootherid_ID
dc.publisherProceeding Book National Symposium and Workshop Continuing Medical Education XIVid_ID
dc.titleDIABETES MELITUS TIPE II DENGAN HIPERTENSIid_ID
dc.typeArticleid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record