STRUCTURAL BREAKS AND BILATERAL EXCHANGE RATE PASS-THROUGH: AN EMPIRICAL CASE OF INDONESIA–UNITED STATES

Abstract

Penelitian ini mengestimasi pass-through kurs ke dalam harga-harga domestik di Indonesia dalam dua tahap pendekatan. Perhatian utama penelitian ini, pertama pada passthrough kurs ke dalam harga-harga impor dan kedua pada pass-through kurs ke dalam hargaharga konsumen, dengan menggunakan model kointegrasi dan error-correction mechanism (ECM). Penelitian ini menggunakan teknik Zivot-Andrews untuk menguji structural breaks dan model-model Gregory-Hansen untuk menguji kointegrasi dengan kemungkinan adanya structural break. Hasil menunjukkan bahwa koefisien pass-through kurs jangka panjang ke dalam harga-harga impor dengan structural break relatif rendah dibandingkan dengan hasil tanpa structural break. Nilai-nilai absolut error correction yang dihasilkan dari kointegrasi menurun dan model-model error-correction memerlukan periode lag yang lebih panjang dari satu periode untuk proses penyesuaian jika estimasi memasukkan structural break. Temuan utamanya adalah bahwa dengan adanya structural break di seputar krisis di Indonesia, dan pergeseran pengelolaan kurs dari mengambang terkendali ke mengambang bebas pada tahun 1997 membantu memperbaiki estimasi hubungan kointegrasi jangka panjang.