Show simple item record

dc.contributor.authorNa’imah, Khotimatun
dc.date.accessioned2012-05-15T03:42:53Z
dc.date.available2012-05-15T03:42:53Z
dc.date.issued2009-05
dc.identifier.citation‘Abud, A.G. (1987). Keluarga Muslim dan Berbagai Masalahnya. Bandung: Bandung Pustaka. Amalia. (2005). Peran Dukungan Keluarga dalam Meningkatkan Motivasi Menjalani Pengobatan dan Mempertahankan Prestasi Belajar Anak PenderitaISPA (Studi Triangulasi pada Pasien RS. Tri Harsi Surakarta). Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Andayani, B. dan Koentjoro. (2004). Psikologi Keluarga, Peran Ayah Menuju Coparenting. Surabaya: CV. Citra Media. Bugi, M. (2007). Misi Keluarga Muslim. Diakses tanggal 6 Oktober 2007, dari http:// www.dakwatuna.com/index.php/baitul-muslim/ 2007/misikeluarga-muslim/2007. Echols, J.M. dan Shadily, H. (1992). Kamus Inggris- Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Utama. Faridl, M. (2006). Merajut Benang Keluarga Sakinah. Jurnal Kajian Islam al Insan, Vol 2. No.2. Jakarta:Lembaga Kajian dan Pengembangan al Insan. Feinberg, M.E., Kan, M. & Hetherington, E. M. (2007). The Longitudinal Influence of Coparenting Conflict on Parental Negativity and Adolescent Maladjustment. Journal of Marriage and Family, Volume 69, Number 3, August 2007 , pp. 687-702(16). Flick, U. (2002). An Introduction to Qualitative Research 2nd ed. New Delhi: SAGE Publication. Groenendyk, A.E. and Volling, B.L. (2006). Coparenting, Children’s Compliance, And Early Conscience Development Within The Family. Diakses tanggal 02 Oktober 2008 dari http://www. a l l a c a d e m i c . c o m / m e t a / p _ m l a _ a p a research_citation/0/9/4/0/6/p94064_index.html.Gunarsa, S.D. dan Gunarsa, Y. S. D. (2004). Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia. McHale, J.P., Rao, N., Krasnow, A.D. (2000). Constructing Family Climates:Chinese Mother’s Reports of Their Coparenting Behavior and Preschoolers’ Adaption. International Journal of Behavior Development, p.111-118, diakses tanggal 6 Oktober 2007, dari http:// www.tandf.co.uk/journals/pp/01650254. Mitra, S. (2007). The Art of Successful Parenting, Kiat Sukses Mendidik Anak. Jakarta: PT. Intisari Mediatama.Mustafa, A.J. (2007). Ta’awun Suami-Istri dalam Keluarga. Diakses tanggal 6Oktober2007,dari http://www.kafemuslimah.com/article detail.php?id=1127. Qaimi, A. (2002). Buaian Ibu, di antara Surga dan Neraka. Bogor: Cahaya. Sabiq, S. (1983). Fikih Sunnah 8 Ed.2. Bandung: Al’Ma’arif. Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development, Perkembangan Masa Hidup Jilid Pertama Ed.V. Jakarta:Erlangga.en_US
dc.identifier.issn0854-2880
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/1437
dc.description.abstractKeluarga merupakan bagian terkecil dari sebuah komunitas masyarakat. Dalam keluarga, minimal terdapat ayah, ibu dan anak. Perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, antara lain perbedaan keluarga dan pengasuhan (parenting). Saat ini, fokus dan perhatian orangtua tidak lagi tertuju ke rumah, walaupun dengan alasan yang berbeda-beda. Salah satu alasannya adalah karena ayah dan ibu sama-sama bekerja. Pengasuhan anak yang sedang berkembang dewasa ini adalah dengan coparenting, dimana orangtua bekerja bersama-sama dalam membesarkan anak. Kerjasama suami-istri dalam hal ini berperan sebagai orangtua dalam hal pengasuhan anak ini dalam agama Islam dekat kepada istilah ta’awuun. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami coparenting yang dilakukan oleh orangtua muslim yang sama-sama bekerja/doubleearner family. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Informan penelitian berjumlah 5 pasang dan merupakan pasangan muslim yang sama-sama bekerja serta terdapat variabilitas informan penelitian berdasarkan tempat bekerjanya serta ada tidaknya pembantu pengasuh dalam keluarga tersebut. Data diperoleh dengan wawancara dan observasi checklist pada anak. Data kemudian diolah dengan menggunakan analisis tema. Hasil yang dapat diperoleh antara lain mengenai latar belakang pengasuhan yang diterima oleh orangtua yang mempengaruhi pengasuhan anak, coparenting yang terjadi serta pemahaman mengenai perkembangan anak. Ibu menjadi peran utama dalam pengasuhan anak. Meskipun begitu, pembagian tugas pengasuhan dilakukan sewajarnya, dibiarkan berjalan dengan sendirinya dan ada sikap saling menyadari kesibukan satu sama lain. Pembagian peran pengasuhan anak didasarkan pada siapa yang lebih memiliki kelonggaran waktu untuk membantu pengasuhan.en_US
dc.subjectkeluarga muslimen_US
dc.subjectmuslim, coparentingen_US
dc.titleCOPARENTING PADA KELUARGA MUSLIMen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record