Show simple item record

dc.contributor.authorLaksono, Taufik Dwi
dc.date.accessioned2012-09-10T17:54:22Z
dc.date.available2012-09-10T17:54:22Z
dc.date.issued2012-05
dc.identifier.citationAsroni, Ali. (2010). Kolom Pondasi dan Balok T Beton Bertulang, Graha Ilmu, Yogyakarta. Departemen Pekerjaan Umum (DPU). (1991). SK SNI T-15- 1991-03. Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung. Gideon, H. Kusuma dan W.C. Vis. (1993). Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang, Erlangga, Jakarta. Hardiyatmo, Christyadi. (2010). Analisis dan Perancangan Fondasi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Istimawan, Dipohusodo. (1999). Struktur Beton Bertulang, Gramedia Pustaka utama, Jakarta. Puspantoro, Benny. (1996). Konstruksi Bangunan Bertingkat Rendah, Andi Offeset, Yogyakarta. Sardjono H.S. (1991). Pondasi Tiang Pancang, Sinar Wijaya, Surabaya.en_US
dc.identifier.issn1411-8904
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2015
dc.description.abstractPola pembangunan keatas yang menghasilkan gedung-gedung bertingkat menyebabkan beban yang harus ditopang oleh pondasi menjadi bertambah besar sehingga sangat ditentukan oleh kemampuan daya dukung tanahnya. Untuk dapat mengurangi beban yang harus ditopang pondasi dan tanah dibawahnya maka dapat dipergunakan material bata ringan untuk pekerjaan dinding. Akan Tetapi dengan tingginya harga bata ringan bila dibanding dengan bata merah maka perlu dilakukan perhitungan yang cermat sehingga dapat mereduksi biaya yang harus dikeluarkan untuk bangunan tersebut secara keseluruhan. Pada tinjauan perhitungan struktur ini ditelaah tentang efektivitas penggunaan bata ringan bila dibanding bata merah dalam kaitannya dengan penggunaan tulangan dan dimensi struktur. Hasil yang diperoleh adalah terdapat perbedaan luas penampang tulangan yang dibutuhkan yaitu di kolom berkisar antara 38,91-41,67%, balok utama berkisar antara 2,92- 6,42% dan pada dimensi pondasi berkisar 7,54%. Kondisi ini menunjukkan bahwa bata ringan dapat menjadi salah satu material yang bisa digunakan untuk mengurangi beban yang harus ditanggung oleh Struktur. Selanjutnya dengan terjadinya penurunan kebutuhan tulangan maupun dimensi, hal tersebut dapat menekan tingginya biaya yang harus dikeluarkan secara keseluruhan, yang diakibatkan harga bata ringan yang lebih mahal daripada bata merahen_US
dc.subjectBata Merahen_US
dc.subjectBata Ringanen_US
dc.subjecterhitungan Strukturen_US
dc.titleTINJAUAN PERBANDINGAN PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG YANG MENGGUNAKAN BATA MERAH DENGAN BATA RINGANen_US
dc.title.alternativeREVIEW OF COMPARISON OF BUILDING STRUCTURE CALCULATION USING THE RED BRICK WITH AUTOCLAVE AERATED CONCRETEen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record