Show simple item record

dc.contributor.authorTavio
dc.contributor.authorF. Hartoyo
dc.date.accessioned2012-09-10T18:58:57Z
dc.date.available2012-09-10T18:58:57Z
dc.date.issued2012-05
dc.identifier.citationGhali, A. dan Favre, R.. (1994). Concrete Structures Stresses and Deformations. Edisi Kedua, E & FN Spon, 1994, 444 hal. Hardjasaputra, H. dan Tumilar, S. (2002). Model Penunjang dan Pengikat (Strut-and-Tie Model) pada Perancangan Struktur Beton. Edisi Pertama, Universitas Pelita Harapan, Jakarta, 2002, 141 hal. Masmoudi, R., Theriault, M. dan Benmokrane, B. (1998) ″Flexural Behavior of Concrete Beams Reinforced with Deformed Fiber Reinforced Plastic Reinforcing Rods″. ACI Structural Journal, V. 95, No 6, hal. 665-675.Mosley, W.H. dan Bungley, J.H. (1989). Perencanaan Beton Bertulang. Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 355 hal. Narayanan, R. dan Darwish, I.Y.S. (1987). ″Use of Steel Fibers as Shear Reinforcement″. ACI Structural Journal, V. 84, No 3, Mei-Juni 1987, hal. 216-227. Nawy, E. G. (1998). Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar. PT Refika Aditama, Bandung, 763 hal. Purwono, R., Tavio, Imran, I. dan Raka, I G.P. (2007). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002) Dilengkapi Penjelasan (S-2002). ITS Press, Surabaya, 408 hal.Reineck, K. H. (2002). Examples for the Design of Structural Concrete with Strut-and Tie Models. American Concrete Institute, Farmington Hills, 242 hal. Wang, C. K. dan Salmon, C. G. (1993). Desain Beton Bertulang. Jilid 1, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta, 1993, 484 hal. Wang, C. K.; dan Salmon, C. G. (1993). Desain Beton Bertulang. Jilid 2, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta, 1993, 452 hal. Zhu, R. R. dkk. (2003). ″Crack Width Prediction Using Compatibility- Aided Strut and Tie Model″, ACI Structural Journal, V. 100, No 4, Juli-Agustus 2003, hal. 413-421.en_US
dc.identifier.issn1411-8904
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2022
dc.description.abstractDalam desain beton bertulang, salah satu persyaratan serviceability adalah kontrol defleksi. Defleksi perlu dibatasi karena alasan fungsional dan persyaratan estetika. Peraturan beton yang ada, seperti ACI 318-02, dan SNI 03-2847-2002, memberikan rumus empiris untuk memprediksi defleksi elemen beton bertulang. Rumus tersebut terutama berasal dari data eksperimen. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk mengusulkan pendekatan yang lebih konseptual untuk memprediksi defleksi yang sebenarnya terjadi pada elemen beton. Dalam tulisan ini, model strut-and-tie yang memperhitungkan efek retak diusulkan untuk memprediksi defleksi pada balok beton bertulang. Efek dari retak dipertimbangkan menggunakan pendekatan luas penampang-lintang yang efektif. Validitas model ini diverifikasi oleh data eksperimen yang diperoleh dari literatur.en_US
dc.subjectdefleksien_US
dc.subjectefektif luas penampangen_US
dc.subjectbeton bertulangen_US
dc.subjectserviceabilityen_US
dc.subjectstrut-and-tie modelen_US
dc.titleMEMPREDIKSI LENDUTAN MENGGUNAKAN MODEL STRUT-AND-TIE DENGAN PENDEKATAN LUAS TAMPANG EFEKTIFen_US
dc.title.alternativeDEFLECTION PREDICTION USING STRUT-AND-TIE MODEL WITH AN EFFECTIVE CROSS-SECTIONAL AREA APPROACHen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record