Show simple item record

dc.contributor.authorSyarifuddin
dc.contributor.authorSaharudin
dc.date.accessioned2012-11-28T06:58:33Z
dc.date.available2012-11-28T06:58:33Z
dc.date.issued2011-12
dc.identifier.citationAhimsa-Putra, H.S. 1985. “Etnosains dan Etnometodologi: Sebuah Perbandingan”. Masyarakat Indonesia 12 (2): 103-133. . 2007. “Etnosains, Etnotek, dan Etnoart: Paradigma Fenomenologis untuk Revitalisasi Kearifan Lokal”. Kemajuan Terkini Riset Universitas Gadjah Mada: 157-176. . 2003. “Etnosains: Mengungkap Pengetahuan Masyarakat Pedesaan”. Dinamika Pedesaan & Kawasan 4 (4): 34-45. . 2002b. Etnosains dan Etnoteknologi: Wawasan Budaya untuk Pengembangan Teknologi. Makalah Seminar “Pembangunan Berwawasan Budaya”, Jakarta, 17-18 Desember 2002. Budiwanti, Erni. 2000. Islam Sasak: Wetu Telu versus Waktu Lima. Yogyakarta: LkiS. Cann, Ronnie. 1993. Formal Semantics: an Introduction. Cambridge: Cambridge University Press. Fadly, M. Ahyar. 2008. Islam Lokal: Akulturasi Islam di Bumi Sasak. Lombok Tengah: STAIIQ Press. Frake, C.O. 1972. “The Ethnographic Study of Cognitive Systems”. Dalam J.A. Fishman (ed). Readings in the Sociology of Language. The Hague – Paris: Mouton. Gladwin, H. Dan C. Gladwin. 1971. “Estimating market conditions and profit expectations of fish sellers at Cape Coast”. Dalam Studies in Economic Anthropology, G.Dalton (ed.). Washington D.C.: American Anthropological Associations. Goddard, Cliff. 1998. Semantic Analysis: a Practical Introduction. Oxford: Oxford University Press. Lyons, John. 1978. Semantics Volume I. Cambridge: Cambridge University Press. . 1996. Linguistic Semantics: an Introduction. Cambridge: Cambridge University Press. Quinn, N. 1978. “Do Maltese Fish Sellers Estimate Probabilities in Their Heads?”. American Ethnologist 5 (2): 206-226.en_US
dc.identifier.issn0852-9604
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2178
dc.description.abstractKajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kategori dan ekspresi lingustik bidang pertanian Sasak tradisional di pulau Lombok, yang dikaitkan dengan konteks sosio-kultural masyarakat tani setempat. Untuk tujuan tersebut, kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sementara untuk analisis data digunakan analisis komponen. Analisis dipusatkan pada leksikon dan ekspresi linguistik pada ranah pertanian. Hasil kajian menunjukkan bahwa dalam ranah pertanian itu selalu memunculkan istilah-istilah yang menjadi ekspresi/kategori linguistiknya. Ekspresi linguistik itu berbentuk kategori verba dan nomina. Urutan pengklasifikasian/ pengategorian terhadap ekspresi linguistik—baik nomina maupun verba—pun disesuaikan dengan rangkaian proses aktivitas pertanian dan hasil yang diperoleh. Untuk itu, pengategorisasiaan yang ada didasarkan pada komponen makna generik yang menyesuaikan proses dan hasil—verba dan nomina—dalam ranahnya itu.en_US
dc.publisherlppmumsen_US
dc.subjectkategori dan ekspresi linguistiken_US
dc.subjectanalisis komponensialen_US
dc.subjectetnosemantiken_US
dc.titleKATEGORI DAN EKSPRESI LINGUISTIK DALAM BAHASA SASAK PADA RANAH PERTANIAN TRADISIONAL: KAJIAN ETNOSEMANTIKen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record