PEMANTAPAN PRINSIP FILSAFAT BAHASA BIASA SEBAGAI UPAYA PEMUTAKHIRAN METODE ANALISIS PESAN KOMUNIKASI
Abstract
Filsafat Bahasa Biasa berkembang pesat di Inggris pada awal abad ke-20.
Ludwig Wittgenstein, pendirinya, menggarisbawahi bahwa di dalam kehidupan ini
banyak sekali tata permainan bahasa yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan
masyarakat penggunanya. Aliran Filsafat Bahasa Biasa kemudian memengaruhi
kelahiran fenomenologi Husserl, Aliran Kritis Habermas, dan Postmodernisme
Lyotard. Sebagaimana diperlihatkan oleh tulisan ini, Filsafat Bahasa Biasa dijadikan
tulang punggung metode analisis pesan komunikasi yang mutakhir, yang disebut
dalam istilah metode analisis tindak tutur komunikasi. Metode tindak tutur komunikasi,
atau metode analisis isi pesan komunikasi, pada dasarnya lebih berdaya guna untuk
menganalisis media massa, sekalipun dapat pula digunakan untuk menganalisis
pelbagai wujud wacana lainnya. Secara ontologis dan kritis, metode tindak tutur
komunikasi merupakan pemutakhiran dari sejumlah metode analisis wacana yang
sudah dikenal umum, seperti metode semiotika, metode analisis wacana kritis,
dan metode pembingkaian.