Show simple item record

dc.contributor.authorP.H., Heksa Biopsi
dc.date.accessioned2012-12-08T08:05:34Z
dc.date.available2012-12-08T08:05:34Z
dc.date.issued2011-06
dc.identifier.citationBudianta, Melanie dkk. 2008. Membaca Sastra. Magelang: Indonesia Tera. Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Escarpit, Robert. 2008. Sosiologi Sastra. Ida Sundari Husen (penerjemah). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Gunawan, FX Rudy (ed.).2003. Jakarta City Tour: Tragedi, Ironi, dan Teror. Jakarta: GagasMedia & VHR. http://resources.unpad.ac.id/unpad-content. Diakses tanggal 9 Februari 2011, pukul 11.45. http://id.wikipedia.org/wiki/Feminisme. Diakses tanggal 9 Februari 2011, pukul 12.30. Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pramujiono, Agung. 2009. Representasi Feminisme dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu. Jurnal Atavisme 12(2): 127—136. Surabaya: Balai Bahasa Surabaya. Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugihastuti dan Suharto, 2005. Kritik Sastra Feminis: Teori dan Aplikasinya, terj. Aquarini Priyatna Prabasmoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tong, Rosemarie Putnam. 2010. Feminist Thought: Pengantar Paling Komprehensif kepada Arus Utama Pemikiran Feminis, terj. Aquarini Priyatna Prabasmoro. Yogyakarta: Jalasutra. Welleck, Rene dan Austin Warren. 1990. Teori Kesusastraan, terj. Melani Budianta. Jakarta: Gramedia. Zaidan, Abdul Rozak, Anita K. Rustapa, dan Hani’ah. 2004. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka.en_US
dc.identifier.issn0852-9604
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2207
dc.description.abstractLaku dramatis yang ditugaskan Radhar Panca Dahana kepada tiga tokoh perempuan dalam cerpen Lelaki dengan Bibir Tersenyum menarik untuk dikaji, terutama dalam pandangan paham feminisme yang memang bertugas menyelami hal-hal keperempuanan. Data yang didapat dari cerpen LBT dianalisis dengan metode deskriptif-kualitatif, dan diinterpretasikan dengan acuan teori feminis radikal. Beradasarkan hasil pembahasan, disimpulkan bahwa ketiga tokoh perempuan yang dikaji memiliki watak yang kompleks. Di satu sisi mereka memegang dominasi atas diri Jaron, namun di sisi lain karakter perempuan tersubordinasi dalam pandangan paham feminis radikal tetap disandangkan oleh pengarang. Arti senyum yang tersungging di bibir Jaron di akhir cerita menyiratkan dominasi kultur patriarkat yang tidak terpatahkan oleh superioritas perempuan yang dipaksakan.en_US
dc.publisherlppmumsen_US
dc.subjectlaku dramatisen_US
dc.subjecttokoh perempuanen_US
dc.subjectkajian feminisen_US
dc.titleLAKU DRAMATIS TIGA TOKOH PEREMPUAN DALAM CERPEN LELAKI DENGAN BIBIR TERSENYUM (SEBUAH KAJIAN FEMINIS)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record