REAKTUALISASI TEMBANG DOLANAN JAWA DALAM RANGKA PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA (KAJIAN SEMIOTIK)
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan (1) makna tembang dolanan Jawa;
(2) nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) dalam tembang tersebut sebagai
pembentuk karakter bangsa; dan (3) pentingnya reaktualisasi tembang tersebut
dalam rangka pembentukan karakter bangsa. Data dalam penelitian kualitatif
deskriptif ini, dikumpulkan melalui kajian pustaka, wawancara mendalam, dan observasi, dari narasumber, teks, dan peristiwa. Analisis data secara induktif
dilakukan dengan model interaktif. Untuk pemaknaan tembang dolanan Jawa
digunakan metode pembacaan model semiotik yang terdiri atas pembacaan
heuristik dan hermeneutik (retroaktif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
Tembang dolanan Jawa memiliki makna yang sarat dengan pesan moral yang penting
bagi pembentukan karakter bangsa; (2) Nilai kearifan lokal dalam tembang dolanan
seperti “Ilir-Ilir”, “Sluku-Sluku Bathok”, “Jaranan”, dan lain-lain merupakan nilai
luhur universal sebagaimana dalam sembilan pilar karakter; (3) Nilai kearifan
lokal dalam tembang dolanan Jawa patut direaktualisasikan dalam rangka
pembentukan karakter, yang sesuai dengan akar budaya bangsanya. Itu merupakan
masalah penting, sebab bangsa kita yang dikenal ramah, toleran, santun dan agamis
sebagai prototipe bangsa Timur yang dibanggakan dan dikontraskan dengan
bangsa Barat yang egois, individualis, hedonis, dan sekuler, seolah-olah tinggal
mitos saja. Budaya bangsa yang luhur kini mengalami pergeseran akibat maraknya
budaya asing dalam kehidupan era global. Dengan harapan agar penanaman nilainilai
kearifan lokal melalui reaktualisasi tembang dolanan berjalan efektif, perlu
dilaksanakan melalui pembelajaran bahasa Jawa (muatan lokal) di sekolah dari
tingkat dasar, menengah hingga atas.