Show simple item record

dc.contributor.authorPatriantoro
dc.contributor.authorSumarlam
dc.contributor.authorInyo Yos Fernandez
dc.date.accessioned2012-12-10T02:01:49Z
dc.date.available2012-12-10T02:01:49Z
dc.date.issued2012-06
dc.identifier.citationAyatrohaedi. 1979. Dialektologi: Sebuah Pengantar. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Jakarta. Adelaar, K.A. 1992.Proto Malayic Reconstruction of Its Phonologycal Parts of Its Lexicon and Morphology. Pacific Linguistics Series C-119. Adelaar, K.A. 1994. “Where Does Malay Came From?” Bijdragen to de Tall, Land en Volkenkunde 160-1, pp 1-30. Blust, R.A. 2006. “Whence the Malays:. In Collins and Awang 2006, pp64-88. Chamber, J.K and Trudgill, Peter. 1980. Dialectology. University Press, Cambridge. Crowley, Terry. 1992. An Introduction to Historitical Linguistics. Second Edition, Oxford University Press. Crowley, Terry. 1997. An Introduction to Historitical Linguistics. Third Edition, Oxford University Press. Edi Subroto, D. 1985. Transposisi dari Adjektiva Menjadi Verba dan Sebaliknya dalam Bahasa Jawa. Disertasi pada Ilmu-ilmu Sastra, Universitas Indonesia, Jakarta. Edi Subroto, D. 2011. Pengantar Studi semantic dan Pragmatik. Cakrawala Media, Surakarta. Geertz, CC. 1972. Central Javanese Dialecs. Pacific Linguistics C-76. Hudaya. 1996. Morfofonemk Bahasa Melayu Dialek Sambas. FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak. Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus Linguistik. Gramedia Jakarta. Laksono, Kisyani. (2004). Bahasa Jawa di Jawa Timur Bagian Utara dan Blambangan: Kajian Dialektologis. Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Laksono, Kisyani dan Savitri, Agusniar Dian. 2009. Dialektologi. Penerbit Unesa University Press, Surabaya. Meillet, Antoine. 1970. The Comparative Method in Historitical Linguistics. Libraire Honore Champion, Paris. Nadra. 1997. Geografi Dialek Bahasa Minangkabau. Disertasi Doktor Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Nadra dan Reniwati. 2009. Dialektologi: Teori dan Metode. Elmatera Publishing, Yogyakarta. Nothofer, B. 1981. Dialectlas Von Central Java. Otto Harrasawitz Weisbaden. Nothofer, B. 1995. “Dialek Melayu di Kalimantan dan di Bangka: Misan atau Mindoan. Dalam PELBA 8, PenyuntingSoenjono Dardjowidjojo. Lembaga Bahasa Unika Atmajaya, Jakarta. Patriantoro.1999. Dialektologi Bahasa Melayu Di Kalimanan Barat. FKIP Uiversitas Tanjungpura Pontianak. Patriantoro. 2000. Dialektologi Bahasa Dayak Di Segi Tiga Sungai Pinyuh, Sungai Ambawang, dan Sungai Raya. FKIP Universitas TanjungpuraPontianak. Patriantoro. 2000. Dialektologi Bahasa Melayu di Pesisir Kabupaten Sambas. FKIP UniversitasTanjungpura Pontianak. Petyt, KM. 1980. The Study of Dialect: An Introduction To Dialectology. Andre Deutch London. Resticka, Gita Anggria. 2011. Bahasa Kubu dan Lubu: Sebuah Kajian Dialektologi. Thesis S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tadmor, Uri. 2007. “Kontroversi Asal-usul Bahasa Melayu Indonesia. Dalam PELBA 18, Penyunting Yassir Nasanius Universitas Katholik Atmajaya, Jakarta. Wurn, S.A., Wilson, B. 1978. English Finderlish of Rconstruction In Austronesian Language. Pacific Linguistic Series C- Canbera. Zuleha, Ida. 2010. Dialektologi: Dialek Geografi dan Dialek sosial. Graha Ilmu, Yogyakarta.en_US
dc.identifier.issn0852-9604
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2224
dc.description.abstractPenelitian ini mengkaji tentang dialektologi bahasa Melayu di Pesisir Kabupaten Bengkayang. Bahasa Melayu ini digunakan oleh sebagian besar penduduk yang tinggal di pesisir pantai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode percakapan dengan teknik pancing menunjukkan gambar, benda, aktivitas. Metode yang digunakan dalam analisis data yaitu komparatif sinkronis untuk analisis dialektologi dan komparatif diakronis untuk analisis rekontruksi bahasa. Rumus Dialektometri digunakan untuk menghitung jarak unsur-unsur kebahasaan dalam persentase. Teknik rekonstruksi Penelitian ini mengkaji tentang dialektologi bahasa Melayu di Pesisir Kabupaten Bengkayang. Bahasa Melayu ini digunakan oleh sebagian besar penduduk yang tinggal di pesisir pantai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode percakapan dengan teknik pancing menunjukkan gambar, benda, aktivitas. Metode yang digunakan dalam analisis data yaitu komparatif sinkronis untuk analisis dialektologi dan komparatif diakronis untuk analisis rekontruksi bahasa. Rumus Dialektometri digunakan untuk menghitung jarak unsur-unsur kebahasaan dalam persentase. Teknik rekonstruksien_US
dc.publisherlppmumsen_US
dc.subjectkomparatif sinkronisen_US
dc.subjectkomparatif diakronisen_US
dc.subjectrekonstruksi bahasaen_US
dc.titleDIALEKTOLOGI BAHASA MELAYU DI PESISIR KABUPATEN BENGKAYANGen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record