Show simple item record

dc.contributor.authorShobron, Sudarno
dc.date.accessioned2012-12-10T02:26:32Z
dc.date.available2012-12-10T02:26:32Z
dc.date.issued2009-05
dc.identifier.citationAl-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI, 2002 Abdullah, Abdul Ghani. 1989. Peradilan Agama Pasca UU No.7/1989 dan Perkembangan Studi Hukum Islam di Indonesia dalam Mimbar Hukum No. 1 tahun V . Jakarta: al-Hikmah & Ditbinpera Islam Depag RI. Attamimi, A. Hamid S. 1990. “Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia dalam Penyelenggaraan Pemenntah Negara: Suatu Anaiisis Mengenai Keputusan Presiden yang Berfungsi Pengaturan dalam Kurun Waku Pelita 1-Pelita IV”, Disertasi Doktor Universitas donesia. Jakarta: UI. Azra, Azyumardi.1995. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII. Bandung: Mizan. Badr, Gamal Moursi. 1977. Islamic Law: Its Relation to Other Legal System, dalam The American Journal of Comparative Law, Vol.26, No. 2. February 24- 25. Basyir, Ahmad Azhar. 1993. Refleksi atas Persoalan Keislaman, Seputa Filsafat, Hukum, Politik dan Ekonomi. Bandung: Mizan. Haroen, Nasrun.1997. Ushul Fiqh. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Hazairin. 1974. Tujuh Serangkai Hukum. Jakarta: Tintamas. Huijbers, Theo. 1982. Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah. Yogyakarta: Kanisius. Ka’bah, Rifyal. 2000. Saatnya Menanti Kompilasi, dalam Majalah Panjimas No. 40, Th.III, Edisi Khusus. Lev, Daniel S. 1980. Peradilan Agama Islam di Indonesia. Jakarta: Intermasa, 1980. Madjid, Nurcholish, dkk.1995. Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah. Jakarta: Paramadina. Mahadi. 1990. Wewenang Pengadilan Agama, dalam Majalah Hukum Nasional No. 13 Tahun ke-IV, Juli-September. Mahmassani, Filsafat Hukum dalam Islam. Bandung: al-Ma’arif, [t.th]., Mudzhar, M. Atho.1991. Pengaruh Faktor Sosial Budaya terhadap Produk Pemikiran Hukum Islam, dalam Jurnal Mimbar Hukum No. 4 tahun II . Jakarta: AIHikmah dan Ditbinbapera Islam. MD, Moh. Mahfud. 1999. Politik Hukum: Perbedaan Konsepsi Antata Hukum Barat dan Hukum Islam, dalam al-Jami’ah Journal of Islamic Studies, No. 63/VI/ 1999. Yogyakarta: State Institute of Islamic Studies (IAIN) Sunan Kalijaga. Radhie, Teuku Mohammad 1973. Politik dan Pembaharuan Hukum, dalam Prisma No. 6,Tahun II . Jakarta: LP3ES. Ramulyo, Mohd. Idris.1995. Asas-Asas Hukum Islam, Sejarah Timbul dan Berkembangnya Kedudukan Hukum Islam dalam Sistem Hukum di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika. Republika, Ulama NU Sepakat Tidak Golput, Selasa 13 Januari 2009 Sabiq, Al-Sayyid.1968. Fiqh al-Sunnah, Jilid I. Kuwait: Dar al-Bayan. Salim, Arskal dan Azyumardi Azra. 2003. Introduction the State and Shari’a in the Perspective of Indonesian Legal Politics, dalam Arskal Salim dan Azyumardi Azra (eds.), Shari’a and Politics in Modern Indonesia. Singapore: ISEAS. Solo Pos, Selasa 16 Desember 2008. Soehino. 1980. llmu Negara. Yogyakarta: Liberty. Suseno, Frans Magnis. 1989. Seputar Rencana UU Peradilan Agama, dalam Kompas 16 Juni. Sunny, Ismail.1997. Tradisi dan Inovasi Keislaman di Indonesia dalam Bidang Hukum Islam, dalam Bunga Rampai Peradilan Islam di Indonesia, Jilid I. Bandung: Ulul Albab Press. Syarifuddin, Amir. 2001. Ushul Fiqh. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Thaba, Abdul Aziz. 1996. Islam dan Negara dalam Politik Orde Baru. Jakarta: Gema Insani Press. Yafie, Ali.1989. Pemikiran Hukum Islam, dalam Muntaha Azhari dan Abdul Mu’im Saleh (ed.), Islam Indonesia Menatap Masa Depan. Jakarta: P3M. Zahrah, Muhammad Abu.1958. Ushul Fiqh. Cairo: Dar al-Fikr al-‘Arabi.en_US
dc.identifier.issn0852-368X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/2234
dc.description.abstractTulisan ini akan menjawab hal-hal yang berkenaan dengan strategi politik hukum Islam ke depan. Setelah mengumpulkan data secukupnya akhirnya didapat kesimpulan bahwa; strategi atau langkah-langkah yang harus ditempuh agar hukum Islam menjadi hukum nasional adalah (1) menjabarkan hukum-hukum Islam yang terdapat dalam al-Qur’an dan al-Sunnah dalam bentuk rancangan yang mudah dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari; (2) rancangan tersebut harus diutamakan lebih dahulu hukum Islam yang dirasakan nilai kemaslahatan bagi rakyat dan negara dan dalam rangka tercapainya tujuan negara; (3) membangun kekuatan politik yang solid, baik di eksekutif maupun di legislatif,karena kedua kekuasaan ini merupakan representasi dari kedaulatan rakyat, presiden dipilih langsung oleh rakyat, begitu juga anggota parlemennya; (4) Kesatuan dan persatuan ormas Islam untuk memberikan dukungan kepada eksekutif dan legislatif agar segera menjadikan hukum Islam menjadi hukum nasional. Oleh karena itu hukum Islam akan menjadi hukum nasional di Indonesia untuk masa depan, akan sangat tergantung pada lembagalembaga negara yang terkait, ormas-ormas Islam dan kekuatan politik. Hukum tidak akan dapat dijadikan undang-undang dan tidak memiliki kekuatan kalau politik tidak mendukung. Bangunan politik yang memihak kepada umat Islam harus diusahakan sebaik mungkin. Pertikaian, konflik sesama kekuatan politik Islam untuk meraih kekuasaan harus ditinggalkan. Berpikir ke depan untuk penerapan syareat Islam dan demi kemajuan bangsa dan negara harus menjadi prioritas.en_US
dc.publisherlppmumsen_US
dc.subjectstrategien_US
dc.subjectpolitiken_US
dc.subjecthukum Islamen_US
dc.titleSTRATEGI POLITIK HUKUM ISLAM DI INDONESIA MASA DEPANen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record