IDENTIFIKASI RESISTENSI BAKTERI Eschericia coli PADA PENDERITA DIARE DI RUMAH SAKIT X SURAKARTA
Abstract
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit penting di Indonesia yang
masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian, terutama pada anak.
Terapi penyakit diare biasanya menggunakan antibiotika. Penggunaan antibiotika
pada penanganan diare memunculkan terjadinya resistensi pada E.coli, bakteri
penyebab utama diare. Meningkatnya resistensi bakteri terhadap antibiotik
memerlukan upaya serius untuk menangani dan mengendalikannya, terutama di
tempat pelayanan kesehatan masyarakat seperti rumah sakit. Penelitian dilakukan
untuk mengetahui resistensi yang terjadi pada bakteri E.coli pada Rumah Sakit X
Surakarta untuk meningkatkan efektivitas pengobatan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri
E.coli dari tinja pasien penderita diare. Usapan tinja ditanam di media TBX
(Triptone Bile-X Glucuronide) untuk identifikasi E.coli. Uji resistensi
menggunakan metoda Kirby Bauer dengan media Mc. Conkey dengan antibiotik
uji : Kloramfenikol, Tetrasiklin, Kotrimoksazol, amoksisilin-Asam klavulanat,
dan siprofloksasin. Data dianalisis dengan melihat zona hambatan yang terbentuk
yang dibandingkan dengan standar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri E.coli telah mengalami
resistensi pada antibiotik kotrimoksazol. Tingkat resistensi pada Tetrasiklin
sebesar 89,5%, pada kloramfenikol sebesar 84,2 % dan amoksisilin-asam
klavulanat sebesar 73,7%. Tingkat resistensi terendah pada antibiotik
siprofloksasin sebesar 52,6%.