Show simple item record

dc.contributor.authorNasrul, Wedy
dc.date.accessioned2013-09-27T02:34:22Z
dc.date.available2013-09-27T02:34:22Z
dc.date.issued2013-06
dc.identifier.citationArdi, N. 2004. Pemerintahan Nagari dan Kelembagaan Adat Minang Kabau. Minang Kabau yang Gelisah. Bandung: CV. Lubuk Agung. Bungin, B. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga. Dove, M. R. 1985. Peranan Kebudayaan Tradisional Indonesia dalam Modernisasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Esman, M. J. and Uphoff, N. T. 1988. Local Organizations: Intermediaries in Rural Development. Itacha and London: Cornell University Press. L. Dt. Indomo Marajo. 2000. Pengetahuan Adat Minang Kabau. LKAAM Sumbar. Putra, R. 2008. Peranan Tungku Tigo Sajarangan dalam Pembangunana Masyarakat Nagari. Studi Kasus: Nagari Pilubang Kabupaten Padang Pariaman. Thesis Program Magister Studi Pembangunan. ITB Salim, A. 2006. Teori & Paradigma Penelitian Sosial. Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana. Sasmojo, S. 2004. Sains, Teknologi, Masyarakat dan Pembangunan. Program Pascasarjana Studi Pembangunan ITB, Bandung. Siagian, S.P. 1994. Manajemen Modern; Bunga Rampai. Jakarta: CV. Masangung. Silalahi. 2003. Metodologi Penelitian dan Studi Kasus. Sidoarjo: Citramedia. Sitorus, M. F. Agusta, I. 2006. Metodologi Kajian Komunitas, Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Bogor: Fakultas Ekologi Manusia IPB dan Sekolah Pascasarjana IPB. Sri Zul Chairiyah. 2008. Nagari Minangkabau dan Desa di Sumatera Barat. KP3SB. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suhardono, Edy. 1986. Teory Peran (Konsep, Derivasi dan Implikasinya). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sumardjo dan Saharudin. 2006. Tajuk Modul EP523: Metode-metodePartisipatif dalam Pengembangan Masyarakat. Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB dan Sekolah Pascasarjana IPB. Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press. Syarifudin, D. 2008. Strategi Pengembangan Desa Tertinggal Wilayah Darat dan Wilayah Pesisir dalam Perspektif Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia: Wilayah Studi Kabupaten Ciamis. Tesis S.2 Pasca Sarjana ITB. Bandang. Thoha, M. 1993. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Press. Wirartha, I. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: C.V Andi Offset.en_US
dc.identifier.issn1411-6081
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3499
dc.description.abstractPeran masyarakat dan lembaga di dalam pembangunan pedesaan tidak hanya terbatas pada pemilik manfaat, tapi secara aktif juga terlibat langsung dalam program pembangunan. Kondisi lembaga adat lokal sekarang akan mempengaruhi perannya dalam pembangunan pedesaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus di Nagari Sungai Pua, Kecamatan Sungai Puar, Kabupaten Agam. Pengumpulan data dilakukan secara kualitatif, yaitu pengamatan langsung atau observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Temuan penelitian menunjukkan, akibat campur tangan pemerintah terhadap pemerintah nagari dari waktu ke waktu secara tidak langsung membuat peran lembaga lokal adat semakin berkurang dalam pembangunan pedesaan. Peran lembaga lokal adat dalam pembangunan nagari masih ada di setiap langkah pengembangan pedesaan, di mana dominasi peran nyatanya adalah tahap perencanaan dan koordinasien_US
dc.publisherlppmumsen_US
dc.subjectlembaga lokal adaten_US
dc.subjectpembangunan desaen_US
dc.subjectpemerintah nagarien_US
dc.subjectkonservasien_US
dc.titlePERAN KELEMBAGAAN LOKAL ADAT DALAM PEMBANGUNAN DESAen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record