Show simple item record

dc.contributor.authorIndrawati
dc.contributor.authorNurhasan
dc.date.accessioned2013-12-08T21:55:39Z
dc.date.available2013-12-08T21:55:39Z
dc.date.issued2012-12-18
dc.identifier.citationAdiyanto, Johanes, 2012, Konsekuensi Filsafati Manunggaling Kawula Gusti Pada Arsitektur Jawa, Disertasi Program Studi Doktor Bidang Keahlian Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Adrisijanti, Inajati, 2000, Arkeologi Perkotaan Mataram Islam, Penerbit Jendela, Yogyakarta. Damayanti, Rully dan Handinoto , 2005, Kawasan “Pusat Kota” dalam Perkembangan Sejarah Perkotaan di Jawa, Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 33, No. 1, Juli 2005: 34 – 42. De Graaf, H.J., dan TH.Pigeaud, 2003,Kerajaan Islam Pertama di Jawa: Tinjauan Sejarah Politik Abad XV dan XVI (Penerjemah: Pustaka Utama Grafiti dan KITLV), Pustaka Utama Grafiti, Jakarta. Djono dan Utomo, Tri Prasetyo, 2010, Revitalisasi Rumah Tradisional Jawa Sebagai Upaya Rekonstruksi Nilai Kearifan Lokal Dalam Perspektif Kosmologi Jawa, Laporan Penelitian LPPM Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam http://lppm.uns.ac.id/tag/rumah-tradisional-jawa Geertz, Clifford, Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa, terj. Aswab Mahasin, Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 1981. Handinoto (1992), Alun-Alun sebagai Identitas Kota Jawa, Dulu dan Sekarang, Dimensi 18/Ars September 1992. Handinoto dan Hartono, Samuel, 2007, Pengaruh Pertukangan Cina Pada Bangunan Mesjid Kuno di Jawa Abad 15-16, Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 35, No. 1, Juli 2007: 23 – 40. Ismail, M.Masykur, 2011, Peran Kolonial Belanda Dalam Konflik Islam dan Jawa, Penelitian InPas dalam http://Inpasonline.com, Kartono , J. Lukito, 2005, Konsep Ruang Tradisional Jawa Dalam Konteks Budaya, Dimensi Interior, Vol. 3, No. 2, Desember 2005: 124 - 136 Koentjaraningrat, 1994, Kebudayaan Jawa, Balai Pustaka, Jakarta. Koentjaraningrat,1987, Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan, Jakarta: Penerbit PT Gramedia. Millie, Julian, 2006, Creating Islamic Places Tomb and Sanctity in West Java, ISIM Review 17/Spring 2006. Organisasi Badan Keluarga Kebatinan Wisnu Pusat “Indonesia” Sapta arga II/74 RT7 RW XIV Krapyak Semarang Barat 50146 Pitana, Titis S., 2007, Reproduksi Simbolik Arsitektur Tradisional Jawa :Memahami Ruang Hidup Material Manusia Jawa, Gema Teknik - Nomor 2/Tahun X Juli 2007. Prijotomo, Josef, 2006, (Re)Konstruksi Pengetahuan Arsitektur Jawa menurut Kawruh Kalang dan Kawruh Griya, Disertasi Program Studi Doktor Bidang Keahlian Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Pringgoarjoo, Kestity, 2006, The Chentuni Story: the Javanese Journey of life / translate and condensed from the Serat Chentini by Soewito Santoso, Marhall Cavendish International, Singapore. Rahadhian P.H. (2011), The Persistence of ‘Candi’ Representation in Modern Architecture in Indonesia: A Study of Architectural Representation in Post-Colonial Era, International Journal of Engineering & Technology IJET- IJENS Vol: 11 No: 04. Rahadhian PH (tt), Transformasi Arsitektur Permukiman Tradisional di Jawa dari Masa Hindu-Budha ke Masa Islam. Rejeki, V.G. Sri, 2012, Tata Permukiman berbasis Pundèn Desa Kapencar, Lereng Gunung Sindoro, Kabupaten Wonosobo (Ringkasan Disertasi), Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Richardson, C. et al., 1996, Cultural Landscape: Guidelines for identifying, assessing and managing cultural landscapes in the Australian Alps national parks, Cultural Heritage Working Group Australian Alps Ridwan, 2005, Dialektika Islam dengan Budaya Jawa, Ibda` | Vol. 3 | No. 1 | Jan-Jun 2005 | 18-32. Ridwan, 2008, Mistisisme Simbolik dalam Tradisi Islam Jawa, Ibda` | Vol. 6 | No. 1 | Jan-Jun 2008. Ronald, Arya, 1997, Ciri-ciri Karya Budaya di Balik Tabir Keagungan Rumah Jawa, Penerbit Universitas Atmajaya Yogyakarta Santosa, Imam, 2007, Kajian Estetika dan Unsur Pendukungnya pada Keraton Surakarta, ITB J. Vis. Art. Vol. 1 D, No. 1, 2007, 108-127 Sardjono, Agung Budi, tt, Permukiman Masyarakat Kudus Kulon. Setiawan E O. , 2000, Konsep Simbolisme Konsep Tata Ruang Luar Keraton Surakarta Hadinigrat [Tesis]. Semarang: Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Diponegoro. Simuh. 1995. Sufisme Jawa, Transformasi Tasawwuf Ke Mistik Jawa. Yogyakarta: Bentang Budaya. Soeriaatmadja, Agus R., 2007, Cultural Landscape sebagai Ciri Pariwisata Majalengka, Warta Pariwisata Agustus 2007 Vol. 9 No. 2, ISSN 1410-7112 Supriyadi, Bambang , 2010, Ruang Jawa: Belaja dari Dunia Perwayangan, Laporan Dietasi S3 PDAP Undip. (Edisi Khusus). Supriyadi, Bambang, dkk , 2001, Studi Karakteristk Akulturasi Budaya dalam Arsitektur Rumah Tinggal dan Pola tata Ruang di Desa Trusmi – Cirebon - Penelitian dibiayai DIKTI, Undip, Semarang. Wahyuni, Anik Tri, 2008, Kompleks Masjid Ki Ageng Sutawijaya Majasto Tawangsari Sukoharjo Jawa Tengah (Tinjauan Histori), Tesis Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta. Woodward, Mark R, 1999, Islam Jawa: Kesalehan Normatif Versus Kebatinan (Alih Bahasa oleh Salim HS, Hairus), LKiS, Yogyakarta.en_US
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3940
dc.description.abstractKompleks masjid dan makam di puncak Gunung Majasto memiliki tata masa bangunan yang unik. Puncak gunung merupakan pusat kawasan. Di tempat tersebut terdapat masjid, bangunan tempat tinggal (yang diangap sebagai keraton), pelataran dengan pohon beringin dianggap sebagai alun-alun) sebagaimana komponen lansekap pada pusat permukiman Jawa. Namun demikian konfigurasi dan orientasi komponen berbeda dengan pusat permukiman maupun rumah-rumah tradisional Jawa sebagaimana beberapa hasil penelitian sebelumnya. Di sisi lain keberadan masjid dan makam mengantar pada dugaan bahwa lansekap di Puncak Gunung Majasto merupakan salah satu bentuk konfigurasi pusat permukiman Islam di Jawa pada masa lalu. Selain untuk mengetahui kategori lansekap, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui factor yang mempengaruhi bentukan lansekap tersebut. Penelitian kualitatif ini menggunakan metoda deskriptif komparatif, membandingkan antara fakta lapangan dengan hasil penelitian terdahulu. Keberadaan masjid dan makam memberi lingkup kajian yang lebih terfokus pada konfigurasi permukiman Islam di Jawa pada masa lalu. Setelah dilakukan komparasi ditemukan hasil penelitian berupa (1) Kawasan Gunung Majasto merupakan salah satu pusat permukiman Islam di Jawa generasi awal setara dengan era Demak; dan (2) Kolonial Belanda diperkirakan menjadi salah satu factor yang mempengaruhi perubahan pola lansekap pusat permukiman Islam sehingga terdapat perbedaan antara pola pusat permukiman Islam pada masa sebelum dan sesudah era Kolonial Belanda (Kraton Kartasura dan sesudahnya).en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectLansekap Kulturalen_US
dc.subjectPusat Permukimanen_US
dc.subjectArsitektur Islam – Jawaen_US
dc.subjectMajastoen_US
dc.titleLansekap Kultural Kawasan Gunung Majasto sebagai Salah Satu Pusat Permukiman Islam di Jawa Masa Pra Kolonial Belandaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record