Show simple item record

dc.contributor.authorAnif, Sofyan
dc.contributor.authorRahayu, Triastuti
dc.contributor.authorFaatih, Mukhlissul
dc.date.accessioned2012-03-12T04:30:05Z
dc.date.available2012-03-12T04:30:05Z
dc.date.issued2007-10
dc.identifier.citationAnif, S & Kun Harismah (2004). Efektivitas Pemanfaatan Limbah Tomat Sebagai Pengganti EM4 Pada Proses Pengomposan Sampah Organik. Laporan Penelitian Dosen Muda, DP3M Dirjen Dikti. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS. Anonim (2000). Propeda (Program Pembangunan Daerah) Kabupaten Karang Anyar Tahun 2000 – 2005. Karang Anyar : Bappeda Kabupaten Karang Anyar. Anonim (1999). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. Jakarta : Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia. Anonim (1999). Bokhasi. Jakarta: PT Songgo Langit Persada. ————— (1999). Effective Microorganisms-4. Jakarta: Penebar Swadaya. Asngad, A & Suparti (2003). Model Pengembangan Pembuatan Pupuk Organik dengan Inokulan (Studi Kasus Sampah Di TPA Mojosongo Surakarta). Jurnal Sainteks Volume 4 Nomor 1. Surakarta : Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah surakarta. Astuti, Nanik Mardi (1999). Pengolahan Sampah Organik Pasar Kartasura dengan EM-4 dan Tetes Tebu. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS. Budi Santoso; Hieronimus (1998). Pupuk Kompos. Yogyakarta: PT Kanisius. Djoehana, Setyamidja. 1986. Pupuk dan Pemupukan. Jakarta: CV Simplek. Hadiwiyoto, Soewedo (1983). Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: Yayasan I Daru. Harjowigeno (1983). Pengolahan Sampah. Jakarta: Penebar Swadaya. Higa, K. (1990). Production of Compost from Organic Water Food and Fertilizer Technology Center. Taiwan. Indriani, Yovita Hety (1999). Membuat Kompos Secara Kilat. Jakarta: PT Penebar Swadaya. Moh Nuryadin (2000). Pengaruh EM-4 (Effective Microorganisms-4) terhadap Lamanya Proses Pengomposan pada Sampah Organik Rumah Tangga. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS. Murbandono (1999). Membuat Kompos. Jakarta: Penebar Swadaya. Puji Rahayu (2004). Pemanfaatan Limbah Pepaya Dalam Proses Pengomposan sampah organik Pasar Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS. Setiyani, Onny (2000). Pengolahan Limbah Organik dengan EM sebagai Bahan Baku Kompos. Hand Out Materi Perkuliahan Teknologi Tepat Guna Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip. Semarang: Universitas Diponegoro.en_US
dc.identifier.issn1411-5174
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/409
dc.description.abstractProduksi tanaman tomat yang melimpah khususnya di wilayah Karesidenan Surakarta dan sekitarnya seringkali menimbulkan masalah bagi lingkungan karena tidak semua hasil panen habis terjual, sehingga di lahan pertanian maupun di pasar-pasar sering kali ditemukan limbah tomat atau buah tomat yang membusuk dan akhirnya menjadi limbah. Sementara itu pengelolaan sampah menjadi permasalahan yang kompleks. Dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup memadai, salah satu manfaat pengolahan sampah saat ini adalah untuk bahan pupuk kompos. Tujuan penelitian ini adalah : a) untuk mengetahui manfaat dan efektivitas penggunaan limbah tomat sebagai pengganti peran EM- 4 dalam proses percepatan pengomposan sampah organic dalam skala laboratorium, b) untuk mengetahui kualitas fisik (warna, bau, suhu, dan tekstur) dan kualitas kimia ( pH, N, P, K) kompos sampah organic yang dalam prosesnya menggunakan limbah tomat. Rancangan percobaan penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga kseluruhan ada 27 perlakuan. Sampah organik yang akan dibuat kompos diinokulasi dengan limbah tomat, EM-4 dan kombinasi limbah tomat + EM-4 dengan perlakuan sebagai berikut : P0(kontrol) : tidak diberi perlakuan limbah tomat maupun EM-4, P1 dan P2 (limbah tomat): menggunakan konsentrasi 100 ml dan 200 ml, P3 dan P4 (EM4) : menggunakan konsentrasi 20 ml dan 40 ml, P5 dan P6 (campuran limbah tomat 100 ml dan EM-4 20 ml dan 40 ml), P7 dan P8 (campuran limbah tomat 200 ml dan EM-4 20 ml dan 40 ml). Parameter penelitian meliputi: kecepatan pengomposan sampah organic, b) kualitas fisik (warna, bau, suhu, dan tekstur), dan c) kualitas kimia ( pH, N, P, K) kompos sampah organik yang dalam prosesnya menggunakan limbah tomat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah tomat dapat mempercepat proses terbentuknya kompos organik, waktu terbentunya kompos antara 40-47 hari sedangkan yang menggunakan EM-4 adalah 50-55 hari dan kombinasi antara limbah tomat dan EM-4 adalah 45-46 hari. Dari hasil uji kimia didapat bahwa, kandungan Nitrogen dan kalium yang terbanyak pada perlakuan kombinasi (P8). Sedangkan kandungan bahan organik dan C/ N rasio pada P5, sedang pada kandungan kalium terbanyak pada Phospor P7. Pada parameter pH dihasilkan 7-8. Dari hasil uji fisik didapat bahwa pada P8, menunjukkan ciri kompos yang terbaik yaitu warna coklat kehitaman, tidak mengeluarkan bau, tekstur terurai seperti tanah.en_US
dc.subjecttomaten_US
dc.subjectEM-4en_US
dc.subjectkomposen_US
dc.subjectsampah organiken_US
dc.titlePEMANFAATAN LIMBAH TOMAT SEBAGAI PENGGANTI EM-4 PADA PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIKen_US
dc.title.alternativeTHE USE OF TOMATO WASTE AS THE SUBSTITUTE OF EM-4 IN THE COMPOSTING PROCESS OF ORGANIC TRASHen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record