Show simple item record

dc.contributor.authorPratisti, Wiwien Dinar
dc.contributor.authorPrihartanti, Nanik
dc.date.accessioned2014-05-19T02:58:22Z
dc.date.available2014-05-19T02:58:22Z
dc.date.issued2012-02
dc.identifier.citationBakker, A. & Zubair, A.C. 1990 Metodologi penelitian Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Berns, R.M. 2007. Child, Family, School, Community. Socialization and Support. Belmont: Thomson Wadsworth. Brody, G.H., Flor, D.L., & Gibson, N.M. 1999. Linking maternal efficacy beliefs, developmental goals, parenting practices, and child competence in rural single-parent African American families. Child Development. 70 (5), 1197-1208. Cicchetti, D., Ackerman, B., & Izzard, C. 1995. Emotion and emotion regulation in developmental psychopathology. Developmental Psychopathology, 8, 1-12. Eisenberg, N., & Morris, A.S. 2002. “Children’s Emotion-related Regulation. In H. Reese, & R. Kail (Eds)”. Advances in child development and behavior, 30, 189 – 229. San Diego, CA: Academic Press. Eisenberg, N., & Spinrad, T.L. 2004. “Emotion-related Regulation: Sharpening the Definition”. Child development. 75(2), 334-339. Eisenberg, N. 2006. Emotion-related regulation. In H.E. Fitzgerald, B.M. Lester, & Zuckerman (eds), The Crisis in youth mental health: Critical issues & effective programs . 1, 133- 135. Garnefski, N., Kraaij, V. & Spinhoven, Ph. 2001. “Negative Life Events, Cognitive Emotion Regulation and Depression”. Personality and Individual Differences, 30, 1311-1327. Garnefski, N., Legerstee, J., Kraaij, V., van den Kommer, T., & Teerds, J. 2002. “Cognitive Coping Strategies and Symptoms of Depression and Anxiety: a Comparison between Adolescents and Adults”. Journal of Adolescence. 25, 603-611. Gross, J.J. & Thompson, R.A. 2006. Emotion Regulation: Conceptual foundation. In J.J. Gross (ed). Handbook of emotion regulation. New York: Guilford Press. Gross, J.J. 2007. Handbook of Emotion Regulation. New York: The Guilford Press. Kalat, J.W. & Shiota, M.N. 2007. Emotion. Belmont: Thomson Wadsworth Lazarus, R.S. 1991. Emotion and adaptation. Madison Avenue: Oxford University Press. Misra, G. & Mohanty, A.K. 2002. Perpsectives on Indigenous Psychology. New Delhi: Concept Publishing Company Morris, A.S., Silk, J.S., Steinberg, L., Myers, S.S. & Robinson, L.R. 2007. “The role of the family context in the development of emotion regulation”. Journal of Social Development. 16 (2), 361-388. DOI: 10.1111/j.1467-9507.2007.00389.x Prihartanti, N. 2004. Kepribadian sehat menurut konsep Suryomentaram . Surakarta: Muhammadiyah University Press. Thompson, R.A. 1994.” Emotion Regulation: Atheme in search definition”. Monograph o the Society for Research in Child Development, 59, 2-3.en_US
dc.identifier.issn1411- 5190
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/4457
dc.description.abstractStudi multidisiplin sudah dilakukan untuk membahas tentang emosi. Penelitian tentang emosi difokuskan pada situasi, perilaku serta keyakinan yang mendasari timbulnya emosi, dan bukan pada emosi itu sendiri (Briggs dalam LeVine, 2010). Penelitian yang banyak dilakukan tentang emosi tidak sekadar meneliti jenis-jenis emosi tetapi berbagai hal yang berhubungan dengan situasi, perilaku dan keyakinan tidak terlepas dari sistem regulasi emosi seseorang. Gross & Thompson (2006) dan Kalat & Shiota (2007) menyatakan bahwa regulasi emosi dapat berperan sebagai strategi koping dalam menghadapi tekanan psikologis. Penelitian Prihartanti (2004) menunjukkan bahwa dalam konsep Suryomentaram, untuk menjadi pribadi yang sehat maka orang harus menjadi manusia tanpa ciri atau manusia yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya melalui metode mawas diri. Secara teoretis, metode mawas diri sangat mirip dengan konsep regulasi emosi versi budaya Barat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menguji perbedaan konsep mawas diri dan regulasi emosi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi komparatif dengan pendekatan kualitatif dengan tujuan memperoleh data secara langsung dari lapangan sebagai bahan penyusunan alat ukur atau skala. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan dan persamaan antara konsep mawas diri Suryomentaram dengan regulasi emosi. Persamaannya terletak pada tujuan akhir, peran dan fungsi, pendekatan kognitif serta generalisasi; sedangkan perbedaannya terletak pada penggunaan istilah dan tahapan yang terjadi.en_US
dc.publisherlppm umsen_US
dc.subjectmawas dirien_US
dc.subjectregulasi emosien_US
dc.titleKonsep Mawas Diri Suryomentaram dengan Regulasi Emosien_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record