Analisis Aktivitas Bisnis Budidaya Jamur Tiram untuk Peningkatan Hasil Produksi Melalui Modelling IDEF dan Analisis SWOT
Abstract
Bisnis aktivitas budidaya jamur tiram, yang diamati, semua aktivitas yang dipahaminya (oleh
pemilik dan pengelolanya), seperti serangkaian aktivitas serial. Sehingga analisis aktivitasnya,
sulit menjangkau aktivitas detail yang justru menjadi aktivitas penting untuk di-upgrade, ketika
diinginkan peningkatan hasil produksinya. Sebagai ilustrasi awal, banyak aktivitasbisnis
budidaya jamur tiram tersebut perlu di-upgrade. Hal tersebut berarti bahwa,ICOM’s, dapat
diusahakan agar out-put (hasil produksi) aktivitas budidaya tersebut, dapat ditingkatkan.
Melalui IDEF, aktivitas produksi jamur tiram dapat didekomposisikan menjadi aktivitasaktivitas
yang lebih detail, sehingga Analisis lebih teliti. Hal itu diperlukan dalam
rekomendasi menyeluruh, untuk peningkatan hasil produksinya. Sedangkan analisis SWOT
diperlukan agar analisis untuk rekomendasinya, mempertimbangkan kondisi nyata dari
aktivitas budidaya jamur tiram.
Analisis SWOT aktivitasbisnis, sangat penting untuk memahami profil diri yang telas ditulis
Budiarto Slamet et al. (2012) agar setiap sistem bisnis membuat profil dengan pendekatan
kuantitatif yang lebih nyata. Paper ini menulis, besarnya nilai peluang, hambatan dan
kekuatan ataupun kelemahan pada bisnis ini, berada pada indek seperti berikut ini: Peluang:
71,43%, Hambatan: 53,57 % , Kekuatan: 75,00%, Kelemahan: 39%..
Semaraknya pembudidayaan jamur tiram, lebih dominan disebabkan kemempuan
masyarakan, sebagai customer dalam pengolahan hasil budidaya tersebut. Bahkan
bisniskuliner banyak menanfaatkan produk (jamurtiram) tersebut dalam menu yang
ditawarkan. Melihat kenyataan tersebut, sangatlah layak jika dilakukan ekspansi dari
kapasitas yang telah dimiliki oleh pengusaha budidaya jamurtiram tersebut. Besarnya
investasi yang dimiliki oleh tiap pengusaha, seperti bangunan dan kemampuan untuk
mengelola budidaya tersebut, menambah kelayakan bagi ekspansi tersebut.