Show simple item record

dc.contributor.authorManurung, Parmonangan
dc.date.accessioned2015-03-17T06:19:47Z
dc.date.available2015-03-17T06:19:47Z
dc.date.issued2014-12
dc.identifier.citationMclennan, (2004), "The Philosophy of Sustainable Design", Ecotone LLC, Missouri. Insall, D., (2008), “Living Building, Architectural Conservation: Philosophy, Principles and Practice”, The Images Publishing Group Pty, Victoria. Koentjoroningrat, (1974), “Kebudayaan Mentalieit dan Pembangunan”, Gramedia, Yogyakarta Mangunwijaya, Y.B., (1992), “Wastu Citra”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Manurung, P., (2011), “Belajar Kearifan Arsitektur Nusantara Melalui Service-Learning”, Prosiding Seminar Nasional RAPI ke 10 Universitas Muhammadiyah Surakarta, 13 Desember 2011. Manurung, P., (2011), “The Astuteness of Toraja’s Traditional Architecture”, Indonesia Design Magazine, Vol.8. No.45. Jul-Aug 2011,hlm. 100-103. Manurung, P., (2012), “Omo Hada: A Picture of Beauty”, Indonesia Design Magazine, Vol.9. No.48. Jan-Feb 2012,hlm. 88-92. Sassi, P., (2006), “Strategies for Sustainable Architecture”, Taylor & Francis inc. New York Schefold, R; Domenig, G; Nas, P., (2003), “Indonesia Houses”, KITLV Press, Leiden Smith, P., (2001), “Architecture in a Climate of Change: A guide to sustainable design”, Architectural Press, Woburn Williamson, T; Radford, A; Bennets, H., (2003), “Understanding Sustainale Architecture”, Spon Press, Londonin_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5398
dc.description.abstractArsitektur berkelanjutan menjadi satu hal yang sangat populer di era modern, di saat tingkat kepadatan kota semakin tinggi, dan ruang-ruang terbuka hijau semakin berkurang, dan penggunaan energi terbarukan pun jauh panggang dari api. Kesadaran akan pentingnya konsep keberlanjutan pun muncul. Hubungan bangunan dengan konteksnya, menjadi pertimbangan dalam proses desain. Dalam menuju konsep berkelanjutan, kita dapat belajar dari kearifan arsitektur nusantara. Kekayaan budaya dan keberagaman kondisi alam membawa keberagaman arsitektur di nusantara. Tulisan ini mempelajari bagaimana arsitektur nusantara mengakomodasi konsep keberlanjutan, baik dalam memanfaatkan energi terbarukan, menentukan sistem struktur bangunan, serta proses dalam menentukan bentuk, ruang serta material yang digunakan. Dalam upaya memahami hal tersebut, metode yang dilakukan adalah dengan melakukan kajian atau tinjauan teoritis dan mempelajari beberapa arsitektur tradisional yang ada di beberapa daerah di tanah air, seperti rumah Banjar, rumah Dayak, rumah Nias dan rumah Karo. Dari tinjauan teoritis dan kajian terhadap arsitektur tradisional nusantara didapatkan bahwa arsitektur tradisional telah memiliki konsep keberlanjutan dan hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi proses perencanaan dan perancangan bangunanbangunan modern. Proses perancangan dengan tetap menjalin harmoni dengan alam, menjadi menjadi kekuatan dalam menghasilkan desain yang berkelanjutan.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectarsitektur tradisionalin_ID
dc.subjectdesainin_ID
dc.subjectberkelanjutanin_ID
dc.subjectalamin_ID
dc.subjectnusantarain_ID
dc.subjectharmoniin_ID
dc.titleArsitektur Berkelanjutan, Belajar dari Kearifan Arsitektur Nusantarain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record