• Login
    View Item 
    •   Home
    • Penelitian (Research)
    • Psikologi
    • View Item
    •   Home
    • Penelitian (Research)
    • Psikologi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Model Kontrol Sosial Perilaku Remaja Berisiko Penyalahgunaan Napza di Sekolah

    Thumbnail
    View/Open
    ENY PURWANDARI ABSTRACK.pdf (379.5Kb)
    ENY PURWANDARI BAB I.pdf (166.0Kb)
    ENY PURWANDARI BAB II.pdf (247.3Kb)
    ENY PURWANDARI BAB III.pdf (301.9Kb)
    ENY PURWANDARI BAB IV.pdf (257.7Kb)
    ENY PURWANDARI BAB V.pdf (157.7Kb)
    ENY PURWANDARI BAB V.pdf (157.7Kb)
    ENY PURWANDARI DAPUS.pdf (334.9Kb)
    Date
    2014
    Author
    Purwandari, Eny
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Peningkatan jumlah penyalahgunaan NAPZA yang tercatat Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) menjadikan penyalahgunaan NAPZA sebagai permasalahan kompleks. yang melibatkan individu, kelompok, dan masyarakat. Kompleksitas masalah tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor individu, keluarga, teman sebaya di sekolah, dan di komunitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji model kontrol sosial yang menunjukkan keterkaitan antara faktor-faktor eksternal, yang terdiri dari komitmen sekolah, keyakinan adanya aturan luar, keterlibatan teman sebaya, keterlibatan kegiatan waktu luang, juga perilaku merokok terhadap perilaku risiko penyalahgunaan NAPZA pada remaja Subjek terdiri dari 241 remaja berisiko penyalahgunaan NAPZA yang memiliki orang tua lengkap dan aktif sebagai siswa di tahun ajaran 2013/2104. Model teoritis yang dibangun untuk menguji model kontrol sosial perilaku remaja berisiko penyalahguna NAPZA menggunakan structural equation modeling (SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa : 1) kesamaan antara model teoritik dan empirik bahwa model kontrol sosial perilaku remaja berisiko penyalahgunaan NAPZA dapat dijelaskan dari faktor-faktor eksternal yang terdiri dari komitmen sekolah, keyakinan adanya aturan luar, keterlibatan kegiatan waktu luang, kelekatan teman sebaya, dan perilaku merokok, 2) perilaku remaja berisiko penyalahgunaan NAPZA muncul karena kontrol sosial lemah; 3) komitmen sekolah mampu mengontrol keterlibatan kegiatan waktu luang remaja, 4) pembeda antara remaja yang berisiko dan yang tidak berisiko penyalahgunaan NAPZA terletak pada keterlibatan kegiatan waktu luang dan perilaku merokok, 5) risk factor adalah keterlibatan kegiatan waktu luang dan perilaku merokok, sedangkan protective factor adalah komitmen sekolah,
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/5561
    Collections
    • Psikologi

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV