Paradigma Ilmu dan Agama dalam Upaya Mencari Kebenaran (Hakiki) dalam Penciptaan Alam Semesta
Abstract
Perkembangan ilmu pengetahuan modern sangat mempengaruhi konsepsi para filosof
tentang hubungan manusia dan alam semesta. Dinamika ilmu pengetahuan dan teknologi
yang begitu luar biasa, kontektualisasi ilmu yang dapat menjawab persoalan riil yang
terjadi, hampir pasti tidak dapat diselesaikan dengan hanya menggunakan pendekatan
monodisipliner, tetapi cenderung interdisipliner. Kosmologi baru dapat membuka pintu
kemungkinan terjadinya dialog antara kosmologi dan teologi, dengan demikian membuka
jalan pula bagi adanya kontak dekat antara sains dan agama. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam kosmologi kontemporer, ditandai dengan munculnya
teori Big Bang, yang memberi model penjelasan secara keseluruhan tentang penciptaan
alam semesta. Dalam QS Al Anbiya‟ : 30 dapat membantu menyingkap misteri tentang
penciptaan alam semesta, yang sungguh telah nampak dirancang secara teliti oleh Allah
SWT. Penemuan ini menyadarkan manusia akan keluasan bentangan ruang dan rentangan
waktu yang memberi kesan seolah-olah manusia tidak lagi tampak berarti, karena hanya
merupakan salah satu dari keseluruhan tata susunan alam semesta. Ajaran agama yang
berbicara tentang penciptaan alam semesta telah membantu perkembangan ilmu
pengetahuan, sebaliknya temuan dalam ilmu pengetahuan dapat menambah keimanan kita
kepada Sang Pencipta alam semesta.