Show simple item record

dc.contributor.authorPujiastuti, Sri Seventi
dc.contributor.authorRahmawati
dc.contributor.authorRiani, Anastasia
dc.contributor.authorSupeni, Siti
dc.date.accessioned2015-05-12T07:13:06Z
dc.date.available2015-05-12T07:13:06Z
dc.date.issued2015-03
dc.identifier.citationMorales dan Montes, 2006. Antecedents and consequences of organizational innovation and organizational learning in entrepreneurship. Industrial Management & Data Systems. Vol.106, No.1, pp.21-42 Djamaluddin, Subekti. Rahmawati dan Suyanto S. 2010. Ibm (ipteks bagi masyarakat) pengrajin hiasan produk bebek yang didesain berbahan bambu bagi anak putus sekolah di desa sumber kecamatan trucuk kabupaten Klaten. Hibah pengabdian DIKTI. Donie Koesuma, 2007. Pendidikan Karakter Strategi Mendidik di Zaman Global.Jakarta:Grasindo. ______________, 2009. Pendidik Karakter. Jakarta:Grasindo.. Furqon Hidayatullah, 2002. Mengantar Calon Pendidik Berkarakter di Masa Depan. Surakarta: UNS Press Cakra Books. Irwan,Landasan Membangun Karakter Bangsa. Artikel pendidikan, Januari 2010 Lickona, T. 1992.Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility, New York: Simon & Schuster, Inc. Kompas, 2008, Menteri Perdagangan Republik Indonesia Marie Eka Pangestu, Jakarta. Nurlaela, Rahmawati dan Celviana, 2009, Training For Clidren Enterprenuership Droupouts In Trucuk Vilage Resources District Klaten. International Conference SMEs Empowerment: Rhetoric and Reality Fakultas Ekonomi UKSW Salatiga Rahmawati, Nurlaela dan Sahid, 2009, Inovative Method Response to Tecnological Fit Training Needs Designing Batik at Weave Fasten to Impecunious Society in Bayat Klaten. Fifth International Conference Global Academy Of Business & Economic Research di Kuala Lumpur, Malaysia. Rahmawati dan Nurlaela, 2009, Model of Enterprenuership Training in Tecnological Weave Fasten Strategi to Improve Business Performance in Jambakan Klaten, The 1st Indonesia International Conference on Inovation Enterpreneurship, and Small Businness ICIES, ITB, Bandung. Riani, Asri Laksmi, 2009. Inovatif Entrepreneurship. Seminar Nasional Kewirausahaan. Universitas Sebelas Maret, 25 Maret 2009. Surakarta. Riani dan Rahmawati, 2010.Candidate Through Formation of New Entrepreneurial Apprenticeship Program at the Village Batik Laweyan Surakarta.International Conference ON VTET Research and Networking SEAMEO VOCTECCH The Risqun International Hotel, Brunei Darusssalam.in_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5892
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini adalah untuk mewujudkan model prototype teknologi tepat guna, rekayasa, dan desain wayang kulit di Kabupaten Wonogiri. Selain itu juga melakukan Training Need Analysis bagi Industri Kreatif Wayang Kulit serta mengembangkan model dan modul pelatihan bagi industri kreatif wayang kulit di daerah tersebut. Penelitian ini bekerja sama dengan mitra UKM Industri Kreatif Wayang Kulit di Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri. Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah, sudah sejak lama dikenal sebagai sentra produksi wayang kulit merupakan salah satu produk unggulan di wilayah Wonogiri. Bahkan, pemerintah kecamatan setempat telah menetapkan wayang sebagai identitas daerahnya. Upaya masyarakat untuk mengembangkan wayang terus didorong oleh pihak kecamatan (www.wayangvillage.com). Dalam mengembangkan ekonomi berbasis seni, khasanah budaya Indonesia, termasuk budaya Jawa, masih kaya untuk digali dan dikembangkan. Tidak hanya sebagai produk budaya, tetapi juga sebagai produk ekonomi. Itulah yang berkembang di Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri yang sudah memiliki 55 Unit Usaha khususnya Wayang Kulit Handicraft. Seperti halnya UKM pada umumnya , pengrajin wayang kulit di Manyaran Wonogiri juga menghadapi masalah Internal meliputi permodalan, inovasi desain, dan rendahnya ketrampilan serta teknologi yang digunakan. Dengan implementasi model dan modul pelatihan (Training Need Analysis dan pelatihan kewirausahaan) maka program ini telah menghasilkan desain wayang kulit yang lebih menarik/diminati pasar. Selain itu, hasil dari penelitian ini diantaranya adalah sebagai pemberdayaan masyarakat, yaitu proses pembangunan di mana masyarakat bisa berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi. Dalam hal ini, para pengrajin wayang kulit sebagai kelompok komunitas atau masyarakat diarahkan menjadi agen pembangunan atau dikenal juga sebagai subjek pembangunan.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectindustri kreatifin_ID
dc.subjectpemberdayaan masyarakatin_ID
dc.subjecttrainingin_ID
dc.subjectwayang kulitin_ID
dc.titlePemberdayaan Industri Wayang Kulit Upaya Pengelolaan Sumber Daya Mayarakat Berbasis Kearifan Lokalin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record