Pemanfaatan Foam Agent dan Material Lokal dalam Pembuatan Bata Ringan
Abstract
Bata ringan merupakan bahan bangunan alternatif pengganti bata merah untuk dinding bangunan. Kita ketahui berat dinding bangunan menentukan sekali terhadap besarnya balok dan kolom bangunan. Dalam rangka untuk mendapatkan berat dinding yang lebih ringan agar dimensi balok dan kolom lebih kecil. Maka perlu bata yang lebih ringan dari bata merah. Muncullah bata ringan yang diproduksi oleh para produsen dengan keutamaan berat lebih ringan, lebih mudah dikerjakan dan lebih cepat pemasangannya. Dalam penelitian ini meneliti bata ringan dengan menggunakan foam agent yang ditambahkan pada komposisi campuran bata ringan dengan variasi 0 lt/m3, 0.6 lt/ m3, 0.8 lt/ m3, dan 1.0 lt/ m3 dari volume bata ringan sebelum pencampuran. Tujuan menggunakan foam agent dalam penelitian ini adalah untuk membuat bata ringan alternatif selain yang diproduksi oleh produsen. Dengan menambahkan busa yang membuat bata ringan menjadi berongga. Setiap variasi benda uji dengan perbandingan berat semen dan agregat halus 1:2 dengan nilai fas 0,5. Untuk pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah bata ringan menggunakan cetakan silinder dengan dimensi 15 cm dan tinggi 30 cm. untuk uji kuat lentur bata ringan benggunakan cetakan balok dengan dimensi panjang 60 cm, lebar 10 cm dan tinggi 20 cm. Perawatan yang dipakai dengan cara direndam selama 28 hari. Dari hasil penelitian kuat tekan rerata tertinggi dicapai bata ringan dengan kandungan foam agent 0,6 lt/ m3 menggunakan pasir kuarsa sebesar 4,02 MPa, kuat Tarik belah dengan kandungan foam agent 0,6 lt/ m3 menggunakan pasir woro sebesar 0,34 MPa, kuat lentur balok bata ringan dengan kandungan foam agent 0,6 lt/ m3 menggunakan pasir woro sebesar 0,738 MPa.