Show simple item record

dc.contributor.authorRahmawati, Anita Dwi
dc.contributor.authorLestari, Sri
dc.date.accessioned2015-12-29T04:07:26Z
dc.date.available2015-12-29T04:07:26Z
dc.date.issued2015-06-13
dc.identifier.citationAli, M., & Asrori, M. (2004). Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara Blass, T. (1999). The milgram paradigm after 35 Years: Some things we now know about obedience to authority. Journal of Applied Social Psychology. 29 (5), 955-978 Brown, B. (2009). Perceptions of student misconduct, perceived respect for teachers, and support for corporal punishment among school teachers in South Korea: An exploratory case study. Journal Educational Research for Policy and Practice. 8 (1), 3-22. DOI: 10.1007_s10671-008-9059-9 Brownlee, K. (2004). Obedience, conformity, and deference. Journal Res Publica. 10 (3), 267-274. DOI: 10.1007_s11158-004-1404-0 Bucanan, R.L, & Bowen, G.L. (2008). In the context of adult support: The influence of peer support on the Psychological Well-Being of middle school students. Journal Child and Adolescent Social Work. 25 (5), 397-407. DOI: 10.1007/s10560-008-0143-z Chaplin, J. P. (2011). Kamus lengkap psikologi. Cetakan keempat belas. Jakarta: Rajawali Press Creswell, J.W. (2012). Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Belajar Desmita. (2011). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Dhofier, Z. (2011). Tradisi pesantren studi pandangan hidup Kyai dan visinya mengenai masa depan Indonesia. Jakarta: LP3SE Fajarwati, U. (2011). Studi deskriptif mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan munculnya perilaku melanggar peraturan kedisiplinan (Studi kasus siswa di SMU “X” Bandung). Skripsi (Tidak Diterbitkan). Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung Fiana, F. J., Daharnis., & Ridha, M. (2013). Disiplin siswa di sekolah dan implikasinya dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Jurnal Ilmiah Konseling, 2 (23), 26-33 Hefni, M. (2012). Penerapan total institution di pondok pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep. Jurnal Karsa. 20 (1), 43-57 Herdiansyah, H. (2010). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika Hurlock, E. B. (2012). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta : Erlangga Kusdiyati, S., Halimah, L., & Faisaluddin. (2011). Penyesuaian diri di lingkungan sekolah pada siswa kelas IX SMA Pasundan 2 Bandung. Jurnal Humanitas. 8 (2), 171-194 Kusumadewi, S., Hardjajani, T., & Priyatama, A. N. (2012). Hubungan antara dukungan sosial peer group dan kontrol diri dengan kepatuhan terhadap peraturan pada remaja putri di Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Sukoharjo. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa. 1 (2), 1-10 Maxwell, K.A. (2002). Friends: The role of peer influence across adolescent risk behaviors. Journal of Youth and Adolescence. 31 (4). 267-277. DOI: 10.1023_a_1015493316865 Morselli, D., & Passini, S. (2012). Rights, democracy and values: A comparison between the representations of obedience and disobedience in Italian and Finnish students. International Journal of Intercultural Relations. 36, 682-693. DOI: 10.116/j.ijintrel.2012.03.008 Normasari, Sarbaini, & Adawiyah, R. (2013). Kepatuhan siswa kelas X dalam melaksanakan peraturan sekolah di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. 3 (5), 320-326 Palmqvist, R., & Santavirta, N. (2006). What friends are for: The relationships between body image, substance use, and peer influence among finnish adolescents. Journal of Youth and Adolescence. 35 (2). 203-217. DOI: 10.1007/s10964-005-9017-2 Papalia, D. E., Olds S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human development perkembangan manusia. Jakarta: Salemba Humanika Pozzi, M., Fattori, F., Bocchiaro, P., & Alfieri, S. (2014). Do the right thing! A study on social representation of obedience and disobedience. Journal New Ideas in Psychology. 35, 18-27. DOI: 10.1016_j.newideapsych.2014.06.002 Pusat Bahasa. (2014). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Rahmawati, A.D. (2013). Peer group sebagai wadah penyesuaian diri remaja di lingkungan pondok pesantren modern. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Santrock, J. W. (2005). Adolescence perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga Sprague, J., Walker, H.M., Stieber, S., Simonsen, B., & Nishioka, V. (2001). Exploring the relationship between school discipline referrals and delinquency. Journal Psychology in The School. 38 (2), 197-206. DOI: 10.1002_pits.1010 Stearns, P.N. (2014). Obedience and emotion: A challenge in the emotional history of childhood. Journal of Social History. 47 (3), 1-19. DOI: 10.1093_jsh_sht110 Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung: C.V Alfabeta Way, S.M. (2011). School discipline and disruptive classroom behavior: The moderating effects of student perceptions. Journal The Sociological Quarterly. 52 (3), 346-375. DOI: 10.1111_j.1533-8525.2011.01210.xin_ID
dc.identifier.isbn978-602-71716-3-3
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6513
dc.description.abstractPondok pesantren merupakan lembaga pendidikan formal berbasis religiusitas dengan peserta didik atau santri yang tinggal di dalamnya. Di pondok pesantren santri dihadapkan pada sejumlah tata tertib yang wajib untuk dipatuhi dan berbeda dengan sekolah pada umumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan mendeskripsikan pengaruh teman sebaya terhadap kepatuhan santri di pondok pesantren modern. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini, yang melibatkan 130 santri di salah satu Pondok Pesantren Modern di Surakarta, terdiri dari 58 santri putra dan 72 santri putri, meliputi kelas 1, 2 dan 3 Madrasah Tsanawiyah (MTs). Pengumpulan data menggunakan angket terbuka dan wawancara. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perilaku teman sebaya mempengaruhi kepatuhan santri terhadap aturan di pondok pesanten. Sebanyak 25,38% santri melanggar aturan di pondok pesantren akibat pengaruh teman sebaya. Lingkungan teman sebaya yang positif dan patuh membuat santri menunjukkan pola perilaku positif pula, dan sebaliknya lingkungan teman sebaya yang negatif dan sering melanggar aturan mendorong santri lain untuk bersikap tidak patuh. Sebanyak 16,92% santri mengikuti ajakan teman untuk melanggar aturan, 26,92% santri mengikuti teman tidak menggunakan bahasa resmi di ponpes, dan 13,85% mengikuti teman untuk keluar kompleks tanpa izin.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectkepatuhanin_ID
dc.subjectinteraksi teman sebayain_ID
dc.subjectsantriin_ID
dc.titlePengaruh Teman Sebaya Terhadap Kepatuhan Santri di Pondok Pesantren Modernin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record