Optimalisasi Home Industri Masyarakat Desa Ujungrusi melalui Pemanfaatan Limbah dari Tahu Menjadi Produk Bernilai Ekonomi
Abstract
Desa Ujungrusi berada di kecamatan Adiwerna, dan terkenal sebagai sentra industri makanan kecil, seperti pilus, krupuk, onde, arisah, stik dan makanan ringan lainnya. Geliat home industri di desa Ujungrusi sangat tinggi. Home industri kerupuk, dalam sejarahnya pernah berjaya. Namun dalam perkembangannya tergilas oleh home industri dari luar kota. Oleh karenanya perlu adanya perbaikan dan pembinaan home industry kerupuk ini. Selain itu perlu adanya pemanfaatan bahan baku berupa ampas tahu yang melimpah dari desa tetangga yaitu desa Adiwerna. Limbah ampas tahu ini dijual dengan harga yang sangat murah, sekitar Rp 2000 – 2500/kg, padahal nilai gizi ampas tahu masih tinggi. Terkait dengan hal ini, maka perlu adanya pengolahan lanjut dari limbah ampas tahu, menjadi produk makanan yang bernilai jual tinggi, yang berdampak pada optimalisasi home industri di desa Ujungrusi. Kegiatan di atas dilaksanakan melalui program KKN-PPM. Pelaksanaannya terdiri dari pra KKN-PPM dan pelaksanaan KKN. Kegiatan Pra KKN meliputi pembekalan, magang dan pelatihan pada mahasiswa. Pelaksanaan KKN-PPM meliputi kegiatan pembuatan aneka produk makanan dari ampas tahu, baik dengan melalui domonstrasi, pelatihan, dan pendampingan. Produk yang dihasilkan adalah: pembuatan nugget, mie, chiestik, onde-onde ketawa, saos, selai, dan susu kedelai. Pada home industri kerupuk, diberi pelatihan aneka produk krupuk dengan berbagai rasa, dan teknik pengolahan, serta penyerahan PIRT sebanyak 8 produsen. Rincian tahapan kegiatannya adalah: demonstrasi, survey, pembentukan KUBE, observasi, pelatihan, pendampingan, pembuatan merk usaha, penyuluhan produk, lomba, dan penyerahan hadiah, Kegiatan tambahan yang dilakukan adalah: silaturohmi, pengajian, mengajar di TPQ, kerja
bakti, pendataan kesehatan reproduksi sebanyak 100 warga, kegiatan menjelang tujuh belas agustus, dll.