Show simple item record

dc.contributor.authorIsnainingdyah, Nestri Dito
dc.contributor.authorHariyono, Widodo
dc.date.accessioned2016-04-22T01:14:53Z
dc.date.available2016-04-22T01:14:53Z
dc.date.issued2016-03-23
dc.identifier.citationArikunto , S. (2010), Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Dan Praktik, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta. Halaman 15. Dahlan, M.S., 2011, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. edisi 5, Salemba Medika. Jakarta. Hal 137. Departemen Kesehatan RI, 2007, Direktorat Bina Kesehatan Kerja, Seri Pedoman Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja Bagi Petugas Kesehatan. Penyakit Otot Rangka Akibat Kerja. Jakarta. Halaman. 34. Departemen Kesehatan RI, 2009, Standar Kesehatan Keselamatan Kerja Rumah Sakit. Depkes RI, Jakarta. Generousdi, 2004, “Peranan “AHLI K3” dalam Mendorong Efektivitas Pengawasan K3 Sangat Penting dan Strategis”, Jurnal Teknik Mesin Vol. 1, No.2. Halaman 87. Huda, Meina, dan Pujiarto, 2009, “Hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dan tingkat kecemasan klien Pre operasi di ruang Pre Med ICU Anestesi Rumkital Dr. Ramelan Surabaya”. Jurnal ilmiah Keperawatan, 2009. Volume 1 ISSN 2085-3742. Sekolah tinggi ilmu kesehatan Hang Tuah, Surabaya. Notoatdmojo, S, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta. Sukardjo, 2011, Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat Tentang Kontrol Infeksi Terhadap Pencegahan Infeksi Nasokomial di RS Islam Sultan Agung Semarang, Journal keperawatan. Hal 49-58 Triwibowo, C, dan Puspahandani, E, M, 2013, Kesehatan Lingkungan dan K3, Nuha Medika, Yogyakarta. Halaman 18-21.in_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7061
dc.description.abstractPeran paramedis sangat menentukan dan menjadi tumpuan bagi pelayanan di rumah sakit. Salah satu aspek pelayanan yang terdapat di rumah sakit adalah standar penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) rumah sakit, termasuk yang harus dipahami paramedis. Namun, pengetahuan yang dimiliki paramedis terkait K3 belum memadai dan hal tersebut adalah tanggung jawab manajemen. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan dukungan pihak manajer dengan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada paramedis di Rumah Sakit Condong Catur, Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan uji Fisher. Sampel dipilih dengan totality sampling sebanyak 50 paramedis. Analisis data yang diperoleh dari kuesioner dilakukan secara statistik, dengan uji univariat dan bivariat. Hasil uji hipotesis antara tingkat pengetahuan K3 pada paramedis menunjukkan, bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan penerapan K3 oleh para paramedis di Rumah Sakit Condong Catur, dengan nilai p-value sebesar 0,0744. Sedangkan antara dukungan pihak manajer dengan penerapan K3 pada paramedis di Rumah Sakit Condong Catur menunjukkan hubungan yang signifikan dengan nilai p-value sebesar 0,04. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan pihak manajer berpengaruh terhadap penerapan K3 paramedis RS Condong Catur. Kesimpulannya, semakin baik dukungan pihak manajer rumah sakit, semakin baik pula penerapan K3 di rumah sakit.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectmanajemenin_ID
dc.subjectparamedisin_ID
dc.subjectpengetahuanin_ID
dc.subjectkeselamatan dan kesehatan kerjain_ID
dc.subjectrumah sakitin_ID
dc.titleHubungan Tingkat Pengetahuan, Dukungan Manajemen dengan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Paramedis di Rumah Sakit Condong Catur Kabupaten Slemanin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record