• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Industrial Engineering National Conference (IENACO)
    • IENACO (Industrial Engineering National Conference) 2016
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Industrial Engineering National Conference (IENACO)
    • IENACO (Industrial Engineering National Conference) 2016
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Profil Industri Kreatif Batik Bidang Fashion dan Identifikasi Value Chain di Kampung Batik Laweyan Surakarta

    Thumbnail
    View/Open
    IENACO_028-Ahmad Kholid Alghofari, Siti Nandiroh, Indigofera Kusuma Wardani.pdf (328.7Kb)
    Date
    2016-03-23
    Author
    Alghofari, Ahmad Kholid
    Nandiroh, Siti
    Wardani, Indigofera Kusuma
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kampung Batik Laweyan merupakan salah satu kawasan yang sudah diakui potensinya dalam pengembangan industri batik. Kampung Batik Laweyan telah menjelma menjadi kawasan produsen batik sekaligus sebagai kawasan wisata serta sarana pembelajaran. Potensi tersebut perlu lebih dai gali segala sumber daya yang dimiliki untuk menjaga keberlangsungan serta kesiapannya dalam persaingan global terutama dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi profil industri batik terutama dibidang fashion di Kampung Batik Laweyan Surakarta, serta berupaya mengurai beberapa alternatif pengembanganuntuk meningkatkan potensi industri batik dikancah internasional. Objek penelitian ini adalah industri yang terdapat di Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif dan value chain analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberlangsungan industri industri batik ini dapat dilihat dari sisi pendidikan formal, informal, dukungan pemerintah. Jenis bahan baku yang paling banyak digunakan yaitu jenis kain katun, dengan pewarna alami yang berasal dari ekstrak batang, dan pewarna buatan jenis remasol. Prosentase penggunaan pewarna alami di Kampung Batik Laweyan sebesar 39% dan pewarna buatan sebesar 61%. Sistem pengadaan bahan baku dilakukan secara rutin, dengan skala pembelian sesuai dengan kebutuhan. Usulan dari value chain analysis yaitu peningkatan manajemen organisasi, sistem administrasi pembukuan, Peningkatan Hak Paten Produk, sistem rekruitmen tenaga kerja, pemanfaatan media website, penggunaan Sistem Informasi Manajemen pengelolaan, penggunaan alat yg lebih efisien dan produktif, dan pengadaan bahan baku yang optimal.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/7082
    Collections
    • IENACO (Industrial Engineering National Conference) 2016

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV