Show simple item record

dc.contributor.authorSugiarti
dc.date.accessioned2016-07-27T02:51:50Z
dc.date.available2016-07-27T02:51:50Z
dc.date.issued2013-12
dc.identifier.citationAbdullah, Irwan. 1998. “Kebudayaan Area Budaya dan Perubahan Pemaknaan”. Makalah yang disajikan pada Internship Dosen-Dosen Ilmu Budaya Dasar se-Indonesia yang diselenggarakan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerjasama dengan Mata Kuliah Umum Universitas Gadja Mada Yogyakarta, tanggal, 18-27 Agustus 1998. Culler, Jonathan. 1996. Saussure (Terjemahan Rochayah; Siti Suhayati). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Damono, Sapardi Djoko. 1984. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dayakisni, Tri; Salis Yuniardi. 2003. Psikologi Lintas Budaya. Malang: UMM Press. Derrida, Jaques. 2002. Dekontruksi Spiritual: Merayakan Ragam Wajah Spiritual. Jakarta: Jalasutra. Eco, Umberto. 2009. Teori Semiotika Signifi kasi Komunikasi, Teori Kode, Serta Teori Produksi Tanda. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra Epistemologis, Model Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Foley, William A. 1997. Anthropological Linguistics: As Introduction. Oxford: Blackwell Publisher. Geertz, Clifford. 1992. Tafsir Kebudayaan (Terjemahan Budi Susanto). Yogyakarta: Kanisius. Halim, Amran (ed). 1980. Politik Bahasa Nasional I,II. Jakarta: Balai Pustaka. Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. Riffaterre, Michael.1978. Semiotics of Poetry. Blommington & London: Indiana University Press. Chamamah-Soeratno, Siti. 1998. ”Bahasa sebagai Manifestasi Budaya”. Makalah yang disajikan pada Internship Dosen-Dosen Ilmu Budaya Dasar se-Indonesia yang diselenggarakan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerjasama dengan Mata Kuliah Umum Universitas Gadja Mada Yogyakarta . tanggal, 18-27 agustus 1998. Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Pelajar. Thomas, Linda dan Shan Wareing. 2006. Bahasa, Masyarakat dan Kekuasaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tohari, Ahmad. 2009. Ronggeng Dukuh Paruk. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.in_ID
dc.identifier.issn0852-9604
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7437
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan (1) memberikan penjelasan tentang hegemoni kekuasaan yang diungkapkan pengarang dalam teks sastra melalui sistem penanda; (2) memberikan penjelasan tentang hegemoni kekuasaan yang ditunjukkan dalam teks sastra sebagai representasi kondisi kemanusiaan.; (3)menemukan konsep dasar yang dapat memberikan penjelasan tentang bahasa, sistem kekuasaan dan kebudayaan dalam perspektif antropologi linguistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualityatif deskriptif sebagai upaya untuk menjelaskan bahwa utilitas bahasa dalam perspektif antropologi linguistik mampu menformulasi dan merekonstruksi hegemoni kekuasaan yang terdapat dalam trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk, karya Ahmad Tohari. Data penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer berupa teks sastra (novel), sedangkan data sekunder meliputi: (1)berbagai referensi atau jurnal yang relevan dengan permasalahan penelitian; (2) berbagai informasi penting yang diperoleh dari pengarang, budayawan, dan pembaca yang dirujuk dari internet. Pengumpulan dapat dilakukan dengan teknik studi kepustakaan disertai pemahaman arti secara mendalam. Teknik analisis data untuk pemaknaan diperlukan pembacaan secara semiotik yaitu pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)hegemoni kekuasaan yang diungkapkan pengarang melalui sistem penanda dapat diperhatikan dalam penggunaan tanda/simbol yang mengarah pada pemaknaan kekuasaan pada kategori linguistik yang dikaitkan dengan budaya masyarakat dalam teks; (2) hegemoni kekuasaan yang ditunjukkan dalam teks sebagai representasi kemanusiaan diungkapkan bahwa untuk kepentingan-kepentingan tertentu terkadang bahasa merupakan salah satu alat jitu yang digunakan untuk memberikan suatu pembenaran terhadap perilaku manusia; (3) bahasa yang digunakan dalam teks tidak dapat dilepaskan dengan kebudayaan masyarakat dalam memberikan pemaknaan tentang kekuasaan. Representasi kekuasaan tergambar secara jelas dalam membicarakan dan menafsirkan penggunaan penanda bahasa yang mengacu pada realitas sosial.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherLPPM UMSin_ID
dc.subjectutilitas bahasain_ID
dc.subjecthegemoni kekuasaanin_ID
dc.subjectRonggeng Dukuh Parukin_ID
dc.subjectrepresentasiin_ID
dc.titleUtilitas Bahasa Dalam Mengkonstruksi Hegemoni Kekuasaan Pada Novel Ronggeng Dukuh Paruk: Perspektif Antropologi Linguistikin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record