Show simple item record

dc.contributor.authorKusuma, Rizky Dewi Darma
dc.contributor.authorDewi, Lusiawati
dc.date.accessioned2016-11-03T02:10:36Z
dc.date.available2016-11-03T02:10:36Z
dc.date.issued2016-05-21
dc.identifier.citationAlli, Inteaz. 2004. Food Quality Assurance: Principles and Practices. CRC Press LLC, Florida. Anonim 1 . 1982. Tempe Kedelai: Paket Industri Pangan Untuk Daerah Pedesaan. Pusat Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pangan IPB. Anonim 2 . 2015. Tempe Kedelai. SNI 3144:2015. Antara, Nyoman Semadi, Ida Bagus Djaya Utama Dauh, Ni Made Ita Seri Utami. 2008. Tingkat Cemaran Bakteri Coliform, Salmonella sp., dan Staphylococcus aureus Pada Daging Babi. Jurnal Agrotekno, Volume (14 (2): 51-55. Bambang, Andrian G., Fatimawali, Novel, S. Kojong. 2014. Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli Pada Air Isi Ulang Dari Depot Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT, Volume (3) (3): 325-334. Budiono, Hendra, Harlis, Retni, S. Budiarti. 2012. Analisis Ambang Batas Escherichia coli Sebagai Indikator Pencemaran Pada Daging Sapi di Rumah Pemotongan Hewan Kota Jambi. Jurnal Biospecies, Volume (5) (1): 1421. Cahyaningsih, C.T., H. Kushadiwijaya, A. Tholib. 2009. Hubungan Higiene Sanitasi dan Perilaku Penjamah Makanan dengan Kualitas Bakteriologis Peralatan Makan Di Warung Makan. Berita Kedok Masy., 25: 180-188. Fardiaz, Srikandi dan Jenie BSL. 1989. Uji Sanitasi Dalam Industri Pangan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hatta, Wahyuni, Dini Marmansari, Endah Murpi Ningrum. 2012. Sumber-Sumber Kontaminasi Bakteri Pada Dangke di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Universitas Hasanuddin, Makasar. Indarwati, Atika R.. 2010. Penambahan Konsentrasi Bakteri Lactobacillus plantarum dan Waktu Perendaman Pada Proses Pembuatan Tempe Probiotik. Universitas Brawijaya, Malang. Ismail, Deni. 2012. Uji Bakteri Escherichia coli Pada Minuman Susu Kedelai Bermerek dan Tanpa Merek Di Kota Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo. Kartika, Emma, Siti Khotimah, Ari Hepi Yanti. 2014. Deteksi Bakteri Indikator Keamanan Pangan Pada Sosis Daging Ayam Di Pasar Flamboyan Pontianak. Probiont, Volume (3) (2): 111-119. Mujianto. 2013. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Proses Produksi Tempe Produk UMKM di Kabupaten Sidoarjo. REKA Agroindustri, Volume (1) (1). Narumi, Hasutji Endah, Zuhriansyah, Imam Mustofa. 2009. Deteksi Pencemaran Bakteri Salmonella sp. Pada Udang Putih (Panaeus merguiensis) Segar Di Pasar Tradisional Kotamadya Surabaya. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, Volume (1) (1): 8791. Nurjanah, Siti. 2006. Kajian Sumber Cemaran Mikrobiologis Pangan Pada Beberapa Rumah Makan Di Lingkar Kampus IPB Darmaga, Bogor. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, Volume (11) (3): 18-24. Odonkor, Stephen T. dan Joseph K. Ampofo. 2013. Escherichia coli As An Indicator of Bacteriological Quality of Water: an Overview. Microbiology Research 2013, Volume (4) (2): 05-11. Oktaviani, N. 2000. Pengaruh Macam Varietas Kedelai Terhadap Mutu Tempe Selama Penyimpanan Suhu Beku (Kajian Sifat Fisiokimia dan Organoleptik). Universitas Brawijaya, Malang. Pelczar, M. J. dan Chan E.C.S. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia Press, Jakarta. Reddy, N. R., Merle Pierson, dan D. K. Salunkhe. 1986. Legume-Based Fermented Foods. CRC Press, Florida. Sukardi, Wigniyanto, Isti Purwaningsih. 2008. Uji Coba Penggunaan Inokulum Tempe Dari Kapang Rhizopus oryzae Dengan Subtrat Tepung Beras dan Ubikayu Pada Unit Produksi Tempe Sanan Kodya Malang. Jurnal Teknologi Pertanian, Volume (9) (8): 207215. Yunaenah. 2009. Kontaminasi E. coli Pada Makanan Jajanan Di Kantin Sekolah Dasar Wilayah Jakarta Pusat Tahun 2009. Universitas Indonesia Press, Depok.in_ID
dc.identifier.issn2557-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7927
dc.description.abstractTempe kedelai merupakan produk makanan hasil fermentasi oleh Rhizopus sp. dan berpotensi sebagai sumber protein nabati. Tempe didapatkan melalui tahapan pensortiran kedelai, pemasakan, perendaman (pengasaman), pencucian, penirisan, peragian, dan pengemasan. Namun, sebagian sumber daya pekerja berkualitas rendah, bahan, proses, dan tempat pengolahan sederhana, serta peralatan pengolahan konvensional menyebabkan tempe berisiko terkontaminasi mikroba patogen. Standar tempe kedelai pada SNI 3144-2015 menunjukkan batas cemaran coliform maksimal 10 APM/g dan Salmonella sp. negatif/25g. Kota Salatiga memiliki pengrajin tempe berkemasan plastik di Kecamatan Sidorejo dan Tingkir dengan skala produksi 50-100kg/hari. Besarnya skala produksi menyebabkan produsen perlu menyesuaikan standar produknya agar memiliki produk bermutu dan aman ketika didistribusikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan mendapatkan data jumlah cemaran coliform serta Salmonella sp. pada tempe kedelai berkemasan plastik yang diproduksi di Kecamatan Sidorejo dan Tingkir, Kota Salatiga dengan standar ketentuan SNI 3144-2015. Sampel berasal dari total 35% pengrajin tempe berkemasan plastik dengan skala produksi 50-100kg/hari yang dipilih secara acak. Deteksi jumlah cemaran coliform menggunakan metode Most Probable Number (MPN) dengan tahapan Uji Dugaan dan Uji Penegasan, sedangkan Salmonella sp. dideteksi dengan medium Salmonella Shigella Agar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel yang diujikan belum memenuhi standar dengan jumlah cemaran coliform tertinggi 1.100 APM/g dan terendah 36 APM/g, serta ditemukan satu sampel yang tercemar Salmonella sp.. Pencemaran diketahui berasal dari air untuk produksi, lingkungan produksi, dan pekerja yang minim pemahaman sanitasi.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectTempe kedelaiin_ID
dc.subjectcemaran coliformin_ID
dc.subjectSalmonella sp.in_ID
dc.titleDeteksi Cemaran Coliform dan Salmonella sp. Pada Tempe Kedelai dari Kecamatan Sidorejo dan Tingkir, Kota Salatigain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record