Show simple item record

dc.contributor.authorAnna, Alif Noor
dc.contributor.authorPriyono, Kuswaji Dwi
dc.contributor.authorSuharjo
dc.contributor.authorPriyana, Yuli
dc.date.accessioned2017-03-01T03:56:00Z
dc.date.available2017-03-01T03:56:00Z
dc.date.issued2016-06-04
dc.identifier.citationAnna, Alif Noor., Suharjo. Cholil, Munawar. 2012. Model Pengeloalaan Air Permukaan untuk Pencegahan Banjir di Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo. Surakarta: Fakultas Geografi UMS. Lemhanas. 2014. Problem Sumber Daya Air dan Model Pengelolannya. Dikases pada tanggal 28 April 2014 dengan alamat: http://www.lemhannas.go.id/portal/images/stories/humas/jurnal/edisi1 5/jurnal%20edisi%2015materi%206.pdf. Martopo, S., 1994. Keseimbangan Ketersediaan Air di Pulau Bali. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM. Olli Varis*, Asit K. Biswas**, Cecilia Tortajada & Jan Lundqvist. 2006. Megacities And Water Management. Water Resources Development, Vol. 22, No. 2, 377–394, June 2006. Finland: Taylor & Francis. Suharjo, Anna. 2007. Evolusi Lereng Dan Tanah Daerah Solo Jawa Tengah. Fakultas Geografi UMS. Stephen Foster & Mohamed Ait-Kadi. 2012. Integrated Water Resources Management (IWRM): How does groundwater fit in?. Hydrogeology Journal (2012) 20: 415–418. Sweeden: Springer-Verlagin_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-044-0
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8203
dc.description.abstractPerubahan iklim membawa dampak besar terhadap kondisi sumber daya air DAS bengawan Solo Hulu. Berbagai kejadian bencana mengikuti perubahan iklim tersebut seperti banjir, kekeringan, dan tanah longsor. Tujuan dari penelitian ini adalah (a) identifikasi tingkat ketersediaan sumber daya air, dan kekritisan sumber daya air di daerah penelitian; dan (b) identifikasi kebutuhan air saat ini serta proyeksi dimasa yang akan datang. Metode yang digunakan adalah metode survei. Pendekatan yang digunakan meiputi 2 macam, yakni pendekatan biofisik DAS dan meteorologis. Analisis yang digunakan adalah dengan deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini adalah (a) berdasarkan perhitungan neraca air umum, daerah penelitian mengalami surplus dan juga defisit air. Surplus air terdapat di Sub-sub DAS Bambang, Dengkeng, Jlantah Walikun Ds, Keduang, Mungkung, pepe, dan Samin sedangkan defisit air terdapat di Sub-sub DAS Alang Unggahan, dan Wiroko Temon. Daerah penelitian memiliki ketersediaan air antara 37.459,80 - 142.892,59 liter/dm3. Kebutuhan air di daerah penelitian antara 50.782.500 - 131.690.700 liter. Ketersediaan air di daerah penelitian tidak mampu memenuhi kebutuhan airnya, sehingga di daerah penelitian dapat dikategorikan sangat kritis, dan (b) Tingkat kebutuhan air saat ini di daerah penelitian antara 50.782.500 - 131.690.700 dan proyeksi 5 tahun ke depan atau tahun 2018 kebutuhan air di daerah penelitian antara 544.510.800 - 5.264.009.700 liter.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectperubahan iklimin_ID
dc.subjectketersediaan airin_ID
dc.subjectkekritisan airin_ID
dc.subjectkebutuhan airin_ID
dc.titleDampak Perubahan Iklim Global Terhadap Tingkat Kekritisan Air Meterologis di DAS Bengawan Solo Huluin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record