Show simple item record

dc.contributor.authorJariyah, Nur Ainun
dc.contributor.authorDonie, Syahrul
dc.date.accessioned2017-03-18T01:32:54Z
dc.date.available2017-03-18T01:32:54Z
dc.date.issued2016-06-04
dc.identifier.citationBPBD Jabar, 2014. http://bpbd.jabarprov.go.id/.., di download: Agustus 2015. Badan Geologi, 2015. Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah/Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Seluruh Indonesia, Periode Desember 2015. Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. BNPB, 2007. UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Donie, Syahrul, 2014. Strategi Pengurangan Resiko Bencana di Areal Berpotensi Tanah Longsor: Perspektif Ilmu Sosial Kelembagaan. Makalah sosialisasi Hasil Penelitian di Pemerintahan Daerah Banjarnegara, 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Gramedia Pustaka Utama, Edisi Keempat Jakarta. Kepala Desa Cantilan, 2015. Informasi personal dengan Kepala Desa Cantilan tanggal....Tahun 2015. Undang-Undang Republik Indonesia. No 24 Tahun 2007. Tentang Penanggulangan Bencanain_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-044-0
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8227
dc.description.abstractBahaya longsor masih mengancam beberapa daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kuningan yang memiliki wilayah dengan kondisi lereng terjal, terutama pada musim hujan. Karena musim hujan sering mengalami perubahan maka kejadian tanah longsor sulit diprediksi sehingga sering menimbulkan bencana. Kondisi ini tentu saja membuat prihatin semua pihak. Hal menarik adalah mengapa mereka tetap bermukim di daerah tersebut dan bagaimana cara mereka mengantisipasi sehingga tidak menjadi korban selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor penyebab masyarakat tetap bertahan tinggal di areal rawan longsor dan mengidentifikasi teknik mitigasi yang digunakan masyarakat. Penelitian dilakukan tahun 2015 di beberapa desa yang tingkat kerawanannya tinggi. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling yaitu desa yang masuk kategori rawan longsor dan penduduk cukup padat serta pernah terjadi bencana dan menimbulkan korban harta dan korban jiwa. Lokasi penelitian terpilih adalah desa Tugumulya (Kecamatan Darma) dan desa Cantilan, kecamatan Selajambe.(Kabupaten Kuningan). Pengambilan data menggunakan metode wawancara (kuisoner terbuka) dan diklarifikasi dengan diskusi kelompok terarah.. Responden adalah masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor. Selain itu juga dilakukan wawancara dengan tokoh kunci seperti Kepala Desa, Kepala Dusun, Penyuluh, dan petugas BPBD Kabupaten Kuningan. Data sekunder diperoleh dari dinas terkait seperti BPBD, BPS dan Monografi Desa. Data dideskripsikan dan dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kenapa masyarakat tetap bertahan di areal berpotensi longsor. Faktor tersebut adalah (1) harus mempertahankan warisan nenek moyang, (2) tidak ada biaya, (3) tidak ada pilihan tempat lain, (4) mata pencaharian sudah ada di tempat tinggalnya, (5) sudah betah karena merupakan tanah kelahiran. Diperoleh pula informasi bahwa teknik mitigasi yang dilakukan masyarakat untuk tetap bertahan di daerah rawan longsor adalah (1) melakukan perbaikan dan pembersihan saluran air setiap memasuki musim hujan, (2) melakukan pengalihan saluran air jika saluran air sudah tidak layak, (3) melakukan pembangunan TPT (Tembok Penahan Tebing) dengan memasang batu atau bronjong kawat, (4) pindah sementara ke tempat yang lebih aman (balai desa, saudara, atau tetangga), (5) melakukan penutupan empang, (6) melakukan penutupan retakanretakan tanah sebelum musim hujan datang. Agar masyarakat selalu siap maka pemahaman bahwa mereka tinggal di areal berpotensi longsor perlu ditingkatkan, selain itu tanda-tanda tanah akan mengalami longsor perlu disosialisasikan.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectdaerah rawan longsorin_ID
dc.subjectmitigasiin_ID
dc.subjectfaktor penyebabin_ID
dc.subjectKabupaten Kuninganin_ID
dc.titleMitigasi Bencana Terhadap Bahaya Longsor (Studi kasus di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat)in_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record