Show simple item record

dc.contributor.authorRiadi, Bambang
dc.date.accessioned2017-04-21T06:44:21Z
dc.date.available2017-04-21T06:44:21Z
dc.date.issued2016-06-04
dc.identifier.citationadan Pusat Statistik Maluku, 2015. Website : maluku.bps.go.id Badan Pusat Statistik.2012. Kecamatan Maluku Tenggara Barat Dalam Angka Riadi, B. 2013. Evaluasi lahan Peertanian Kepulauan Maritim Untuk Mendukung Ketahan Pangan .Majalah Ilmiah Geomatika Vol.15 No.1: 36-45 Bemmelen, 1970. The Geology of Indonesia. Vol. 1 A. Martinus Nijhoff, the Hague. Netherlands. Burrough, P.A., McDonnell, R.A,. 1998. Principals of Geographical Information Systems: Oxford University Press. Claeys, P. 2012. “The Creation of New Rights by the Food Sovereignty Movement: The the Food Sovereignty Movement: The Challenge of Institutionalizing Subversion.” Sociology 46 (5) (October): 844–860. Djaenudin, D., Marwan, H., Hidayat, A dan Subagyo, H. 2003. Petunjuk teknis evaluasi lahan untuk komoditas pertanian. Pusat Penelitian Tanah dan Agriklimat. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor. p.4150. Djaenudin, D., Marwan, H., Subagyo, H., Muyani A., Suharta, N. 2000. Kriteria kesesuaian lahan untuk komoditas pertanian.Versi 3. September 2000. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor. 264p Hariyadi, P. 2011. Riset dan Teknologi Pendukung Kedaulatan Pangan. Jurnal Diplomasi. Vol.3 No.3 September 2011 ISSN: 2085-6075 Hal.90-105. Las, I . 2007. Pembingkaian Diskusi Panel dan Penelitian Konsorsium Perubahan Iklim. Presentasi Round Table Discussion. Tim Pokja Anomali Iklim. Badan Litbang Pertanian. Bogor. Laimeheriwa, S. 2014. Analisis Tren Perubahan Curah Hujan pada Tiga Wilayah Dengan Pola Hujan Yang Berbeda di Provinsi Maluku. Jurnal Budidaya Pertanian, Vol.10 No.2, Desember 2014. Hal.71-78 Mardawilis, Sunarminto, B.H., Shiddieq, D., Sudira, P. 2011. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Kedelai (Glycine max. L) Pada Beberapa Type Klasifikasi Tanah. Agronomika Vol. 11, No. 1, Januari 2011 ISSN: 1411-8297 Hal: 55-63. Nikijuluw, V.P.H dan Bengen, D.G. 2013. Membangun Kemandirian Pangan Pulau Pulau Kecil. Bab.2. Kapasitas dan Potensi Pulau kecil Sebagai Kawasan Mandiri Pangan.Litbang Pertanian. ISBN 978-602-1520-41-3. IAARD Press.2013 Jakarta Nurdin. 2011. Antisipasi perubahan iklim untuk keberlanjutan ketahanan pangan. Jurnal Dialog Kebijakan Publik 4: Hal. 21-31. Pemerintah Daerah Maluku Tenggara Barat (Pemda MTB), 2013. Profil Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Pelangi Energi Abadi citra Enviro. PT, 2007, Indonesia and Climate Chang: Current Status and Policies, http://web.worldbank.org/ Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional UGM (PSPPR UGM), 2011. Kajian Penetapan Harga dan Jaringan Distribusi barang dan jasa di Maluku Tenggara Barat. Setda Kab.MTB. Pusat Penelitian Tanah, 1983. Kriteria Kesuaian Lahan untuk Tanaman Padi Padi ladang (PPT, 1983)Riadi, B. 2013. Evaluasi Lahan Wilayah Pertanian Kepulauan Maritim Untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Majalah Ilmiah Globe No. Akreditas : 529/Au1/P2MI-LIPI/04/2013. Sobar Sutisna.2014. Geodesi Dalam Informasi Geospasial Guna Mendukung Integritas Wilayah NKRI. Orasi Ilmiah Susanto, A.N., Alfons, J.B,. Pesireron, M. Waas,E.D,. Hidayah,I. Joris,L. Rieuwpassa,A.J. Watkaat, F. Malawat,S. 2011. Merencanakan Pengembangan Pangan Lokal di Maluku Tenggara Barat, Satu Upaya Mewujudkan Kemandirian Pangan. Sumber: http://www.batas.bappenas.go.id// Syafruddin., Agustinas, N., Kairupan dan Saidah 2004. Potensi dan evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman sayuran di lembah Palu Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Jurnal Agroland 11(2):129-135. Juni 2004. Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Palu. Undang Undang No 46 Tahun 1999. Pembentukan Kabupaten Maluku Tenggara Barat Waas, E.D dan Sirappa, M.P. 2009. Potensi Lahan Untuk Pengembangan Kacang Tanah di Lahan Kering Pulau Selaru Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Jurnal Budidaya Pertanian, Vo.5 No.2 Desember 2009. Hal. 1005-110 Yatin S., Munajati, S.L., Kifni, M., Anggoro,C.F. 2010. Disain Model Spasial Ketahanan Pangan Pulau Terpencil. Jurnal Ilmiah Globe Vol.12 No.1: 23-29. Akreditas : 529/AU1/P2MI-LIPI/04/2013in_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-044-0
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8550
dc.description.abstractPerubahan iklim global merupakan salah satu issu lingkungan dunia dewasa ini. Hal ini disebabkan perubahan iklim global yang menyebabkan dampak negatif pada berbagai sektor kehidupan. Menurut Naylor (2006) dalam Diposaptono (2009), perubahan pola curah hujan di Indonesia akan mengarah pada terlambatnya awal musim hujan dan kecenderungan lebih cepat berakhirnya musim hujan. Upaya memenuhi kebutuhan pangan dihadapkan pada keterbatasan data sumberdaya lahan yang akurat sebagai dasar perencanaan. Salah satu data sumberdaya lahan adalah peta potensi lahan dan aneka kekayaan sumber daya pangan lokal yang ada dan dilanjutkan dengan eksplorasi pemanfaatan dan pengembangan sesuai tradisi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan iklim terhadap hasil pertanian di Kepulauan Tanimbarn Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Metode penelitian adalah dengan melakukan analisis kesesuaian lahan untuk pengembangan tanaman pertanian, dengan memanfaatkan data dasar peta RBI skala 1:25.000. Selanjutnya dibangun data kelerengan dan mengintegrasikan data iklim dan data tanah untuk menghasilkan peta sistem informasi lahan. Peta potensi lahan sebagai hasil analisis diintegrasi dengan peta ReProT skala 1:250.000. Hasil penelitian masih merupakan informasi awal pada skala tinjau untuk zonasi potensi lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai data awal untuk pengembangan lebih lanjut kesesuaian jenis pertanian dan jenis komoditasnya. Daerah Kota Saumlaki yang mewakili wilayah dengan pola hujan ekuatorial-bimodal (di wilayah Kepulauan Tanimbar /Kabupaten Maluku Tenggara Barat) dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) relatif tidak terjadi perubahan nilai curah hujan antara periode 1984 - 2013 dibandingkan periode sebelumnya 1954-1983. Dan selama musim hujan (Desember - Mei) curah hujan meningkat hanya sebesar 2,7%, sedangkan selama musim kemarau (Juni-November) curah hujan menurun hanya 3,5% dan kenaikan nilai curah hujan tahunannya hanya 1,5% (Laimeheriwa, 2014). Perubahan iklim tidak cukup dirasakan di daerah ini sehingga potensi pengembangan lahan pertanian di wilayah Kepulauan Tanimbar cukup besar dalam kategori sesuai marginal , yang memiliki arti lahan mempunyai pembatas-pembatas yang besar untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus diterapkan. Analisis spasial Kepulauan Tanimbar memiliki wilayah yang sesuai secara marginal (S3) untuk penggunaan ladang sebesar ± 51.000 Ha, untuk lahan kering seluas ± 44.000 ha.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectperubahan iklimin_ID
dc.subjectpotensi lahanin_ID
dc.subjectkomoditasin_ID
dc.subjectsesuai marginalin_ID
dc.subjectspasialin_ID
dc.titlePengaruh Perubahan Iklim Terhadap Pengembangan Pertanian di Kepulauan Tanimbarin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record