• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Proceeding ICoLLiT (International Conference on Language, Literature and Teaching)
    • Proceeding of The 1st ICoLLiT
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Proceeding ICoLLiT (International Conference on Language, Literature and Teaching)
    • Proceeding of The 1st ICoLLiT
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Strategi Pemertahanan Bahasa Daerah melalui Pembelajaran Linguistik Kebudayaan

    Thumbnail
    View/Open
    i31.pdf (372.9Kb)
    Date
    2017-04-04
    Author
    Age, Maria Yulita C.
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kajian ini sebagai strategi pemertahanan bahasa daerah khususnya bahasa Lio dan pengembangan bahasa dan budaya khususnya budaya etnik Lio. Dalam berkomunikasi generasi muda khususnya mahasiswa etnik Lio merasa malu menggunakan bahasa daerahnya sendiri karena terkesan kampungan. Oleh karena itu, melalui mata kuliah Linguistik Kebudayaan mahasiswa diarahkan untuk mencari tahu bahasa-bahasa ritual dari daerahnya masing-masing serta memaparkannya. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tentang stilistika dalam ritual adat Keti Uta. Dari sisi budaya, bahasa merupakan salah satu unsur budaya masyarakat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan salah satu wujud jati diri masyarakat penuturnya. Gaya bahasa sastra berbeda dengan gaya bahasa dalam pembicaraan sehari-hari. Begitupun dengan ungkapan adat masyarakat etnik Lio yang pada hakikatnya tidak dituturkan sebagai alat komunikasi seharihari, tetapi dituturkan pada saat pelaksanaan upacara adat dalam bentuk larik dengan menggunakan variasi bahasa atau gaya bahasa tertentu dan memiliki nilai estetis yang mengandung makna. Salah satunya adalah tuturan adat pada ritual keti uta. Keti uta dalam bahasa Lio mempunyai pengertian, keti artinya petik atau panen, uta artinya sayur. Keti uta merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan karena upacara keti uta merupakan suatu upacara ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan terima kasih terhadap segenap leluhur atau nenek moyang. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pengamatan tidak terlibat dan wawancara dengan teknik rekam dan catat. Data yang sudah terkumpul dalam penelitian ini selanjutnya diolah atau dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles danHuberman (1994). Ada 4 (empat) komponen yang dilakukan dengan model ini, yakni pengumpulan data, reduksi data, display data, menarik kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan dalam ungkapan adat ritual keti uta terdapat gaya bahasa dan persamaan bunyi yang berupa aliterasi dan asonansi.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/8929
    Collections
    • Proceeding of The 1st ICoLLiT

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV