Show simple item record

dc.contributor.authorHuda, Nurul
dc.date.accessioned2012-04-21T08:58:00Z
dc.date.available2012-04-21T08:58:00Z
dc.date.issued2007-05
dc.identifier.citationAbu Ishaq asy-Syatibi, al-Muwafaqat fi Ushul asy-Syari’ah, Vol IV,(Beirut: Darul Kutub al-Ilmiyyah, tt). Ahmad Mustofa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Jilid IV (Darul Fikr, tt). Amir Muallim dan Yusdani, Konfigurasi Pemikiran Hukum Islam, (Yogyakarta: UII Press, 1999). Asy-Syaukani, Irsyad al-Fuhul, (Kairo: Dar al-Tab’ah al-Munirah, tt). Ensiklopedi Islam, jilid IV (Jakarta:PT.Ichtiar Van Hoeve, 1993). H.M. Atho Mudzhar, Membaca Gelombang Ijtihad: Antara Tradisi dan Liberasi, (Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1998). Ibnu Katsir, Tafsir Ibn Katsir, Jilid II (Darul Fikr, 1980). Kate Zabiri, “Syaikh Mahmud Syaltut Antara Tradisi dan Modernitas”, dalam Al- Hikmah No. 12/Januari-Maret 1994. M. Jawad Maghniyyah, Tafsir al-Kasysyaf, Jilid IV, (Darul Ilmi Lil A’lamin, tt). M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Jilid IV, (Jakarta: Lentera Hati, 2002). Mahmud Syaltut, Al-Fatawa, (Beirut: Dar asy-Syuruq, 1972). Mahmud Syaltut, Al-Islam Aqidah wa Syariah, (Darul Qalam: 1966). Muhammad al-Bahi, Pengantar dalam Al-Fatawa (al-Idarah al-Ammah li ats- Tsaqafah al-Islamiyah bi al-Azhar, 1959). Muhammad al-Ghazali, al-Musytasyfa Min Ilmi al-Ushul, (al-Maktabah al-Jadidah: tt).en_US
dc.identifier.issn0852-368X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/899
dc.description.abstractDinamisasi hukum Islam merupakan bagian dari upaya memahami hukum Islam agar berjalan sesuai dengan konteks zamannya. Banyak metode dan pendekatan yang digunakan ketika melakukan kajian intens terhadap permasalahan ini, khususnya mengenai pemahaman relasi teks dengan konteks. Sebagai salah seorang pembaharu yang senantiasa mengobarkan semangat ijtihad, Mahmud Syaltut memiliki metode sendiri ketika mengkaji permasalahan kontemporer terkait dengan hukum Islam. Menurut Syaltut sumber hukum Islam adalah al-Qur’an, Sunnah, dan ra’yu. Pemahaman terhadap al-Qur’an dan Sunnah dimaksudkannya sebagai pendekatan langsung terhadap teks kedua sumber tersebut, sedangkan ra’yu merupakan ijtihad terhadap berbagai persoalan yang tidak dijumpai nash (al-Qur’an dan Sunnah) yang dipraktekkan melalui metode ijma’, qiyas, dan maslahah mursalah. Melalui metode tersebut, persoalan-persoalan kontem-porer coba dipahami dengan sumber-sumber hukum yang ia gunakan. Dengan pemahaman demikian hukum Islam ditangan Syaltut tampil lebih dinamis sesuai dengan konteks zamannya.en_US
dc.subjectijtihaden_US
dc.subjecthukum Islamen_US
dc.subjectMahmud Syaltuten_US
dc.titleDINAMISASI HUKUM ISLAM VERSI MAHMUD SYALTUTen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record