Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Pesisir dalam Menghadapi Bencana Gempabumi dan Tsunami di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya
Abstract
Letak geologis Indonesia yang dilalui oleh tiga lempeng besar dunia
menyebabkan Indonesia rawan terkena bencana gempabumi dan tsunami.
Tercatat dua kali gempa Tasikmalaya (Tahun 2006 dan 2009) yang salah
satunya menimbulkan berbagai kerusakan dan merenggut korban jiwa.
Kesiapsiagaan merupakan upaya yang dapat dilakukan sebagai bagian dari
proses mitigasi pada tahap pra-bencana untuk meminimalisir serta
meniadakan korban akibat bencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat pesisir dalam menghadapi
bencana gempabumi dan tsunami dan upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di Kecamatan Cipatujah
Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan deskriptif. Adapun teknik
analisis yang digunakan adalah analisis nilai indeks dilihat dari empat
parameter kesiapsiagaan, yaitu pengetahuan dan sikap/ Knowledge and
Attitude (KA), perencanaan kedaruratan/ Emergency Planning (EP), sistem
peringatan/ Warning System (WS) serta mobilisasi sumberdaya/ Resource
Mobilization Capacity (RMC). Populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat pesisir pantai yang berada di lima desa di Kecamatan Cipatujah
Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Desa Ciheras, Ciandum, Cipatujah,
Sindangkerta dan Cikawungading. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik simple random sampling, dengan jumlah sampel 70
responden. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa tingkat kesiapsiagaan masyarakat pesisir di Kecamatan Cipatujah
termasuk pada kategori hampir siap dalam menghadapi kemungkinan
terjadinya bencana. Penentuan tingkat kesiapsiagaan memperhatikan
empat parameter diantaranya pengetahuan dan sikap dengan indeks nilai
75,04 (kategori siap), perencanaan kedaruratan dengan indeks nilai 42,86
(kategori kurang siap), sistem peringatan degan indeks nilai 65,28 (kategori
siap) serta mobilisasi sumberdaya dengan indeks nilai 26,43 (kategori
belum siap). Keempat parameter yang dimiliki masyarakat tergolong cukup
baik. Adapun indeks nilai yang didapat secara umum adalah sebesar 57,32.
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan upaya yang dapat dilakukan
diantaranya menanamkan pengetahuan sejak dini terhadap anggota
keluarga, sosialisasi secara berkala dan simulasi kebencanaan.