Show simple item record

dc.contributor.authorAhmadi, Farid
dc.date.accessioned2017-07-31T00:11:14Z
dc.date.available2017-07-31T00:11:14Z
dc.date.issued2017-05-13
dc.identifier.citationCahyono, Edi. 2014. “Peningkatan Daya Saing Ekonomi dan Peran Birokrasi” (Diakses dari: http://setkab.go.id/peningkatandayasaing-ekonomi-dan-peranbirokrasi diakses 27 Maret 2017). Deporter, Bobbi, dkk. 2012. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang - ruang Kelas. Bandung: PT Mizan Pustaka. Ekosiswoyo, Rasdi dan Rachman, Maman. 2000. Manajemen Kelas Sesuai dengan Kurikulum DII PGSD. Semarang: IKIP Semarang Press. Hayat, Bahru dan Suhendra Yusuf. 2010. Mutu Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ibda, Hamidulloh dan Wijayanti, Dian Marta. 2014. Siapkah Saya Menjadi Guru SD Revolusioner? Depok: Kalam Nusantara. ___ _ _ _ _. 2012. “UU PT dan Tanggung Jawab Pemerintah”. Wawasan. 16 Juli 2012. Tahun 27. Hal. 4. ______ _ _ _. 2012. “Mencegah Munculnya Kampus Abal-abal”. Suara Merdeka. 22 September 2012. Tahun 63. Hal. 19. ___ _ _ _ _. 2014. “Harapan Baru Kuliah PGSD”. Koran Muria. 1 Agustus 2014. No. 392. Tahun II. Hal. 23. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jakarta: Kemdikbud. Nafridayanti, Atika. 2014. “Peran Pemerintah Terhadap Anggaran Pendidikan untuk Kualitas Sekolah di Indonesia Melalui Dana APBN.” Makalah. Universitas Gunadarma. Depok, 20 Mei 2014. Napitupulu, Ester Lince dan Harijono, Try. 2013. “Besarnya Anggaran Tak Sesuai Kemajuan.” Kompas. 23 Mei 2013. Hlm.6. Salim, Agus. 2006. Bangunan Teori: Metodologi Penelitian untuk Bidang Sosial, Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana. Sandt, S. 2007. “Research Framework on Mathematics Teacher Behaviour: Koehler and Grouws’ Framework Revisited”. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, (34), 343350. Supratman, Dandan. 2014. Pendidikan Moral Berbasis Pendidikan Bahasa dengan Strategi Portofolio. Semarang: Unnes Press. Tim Penyusun. 2011. Panduan Sertifikasi Guru Rayon XII Unnes. Semarang: Unnes Press. Sumber lain Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 . Jakarta: Diperbanyak Kemendiknas. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Jakarta: Diperbanyak Kemendiknas. Permendikbud Nomor 62/2013 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan untuk Penataan Guru. Jakarta: Diperbanyak Kemendikbud. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2014 Tentang Penyesuaian Penetapan Angka Kredit Guru Pegawai Negeri Sipil dan Guru bukan Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Diperbanyak Kemendikbud. Pedoman Sertifikasi Kompetensi Pendidik 2004. Semarang: Diperbanyak Unnes. Surat Keputusan Bersama Lima Menteri (Menteri Pendidikan Nasional, Men PAN dan Reformasi Birokrasi, Mendagri, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama) Nomor 05/X/PB/2011, Nomor SPB/03/M.PAN -RB/10/2011, NOMOR 48 Tahun 2011, Nomor 158/PMK.01/2011 dan Nomor 11 Tahun 2011, Tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Diperbanyak Kemendiknas. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 2006. Jakarta: Diperbanyak oleh PT Armas Duta Jaya. Jakarta: Diperbanyak Kemendiknas. Undangundang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 . Jakarta: Diperbanyak Kemendiknas.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-70471-2-9
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9066
dc.description.abstractMasyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) belakangan ini mengusik masyarakat. MEA diyakini sebagai era di mana orang “bebas-sebebasnya” berbisnis tanpa aturan dan etika. Siapa yang kuat dia yang menang, siapa yang punya modal ia yang berkuasa. Lalu, di mana peran pendidikan? Adanya dinamika seperti itu, pemerintah, parpol, birokrat, dan masyarakat menanti kiprah dan membebankan lembaga pendidikan untuk menjawabnya. Padahal MEA adalah masalah kompleks yang harus dicari solusinya bersama-sama. Oleh karena itu, pendidikan yang begitu luas, lembaga pendidikan yang berjenjang, tidak bisa tutup mata dan lepas tangan. Dalam konteks ini, pendidika n dasar, prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan juga Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) mau tidak mau, bisa tidak bisa harus dapat menjawab tantangan MEA. Solusinya, dengan meningkatkan kualitas LPTK, kualitas guru dan pembelajaran di kelasin_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UMSin_ID
dc.subjectMEAin_ID
dc.subjectpembelajaranin_ID
dc.subjectSekolah Dasarin_ID
dc.titleKualitas Pembelajaran Sekolah Dasar Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)in_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record