Show simple item record

dc.contributor.authorZuhri, Saifuddin
dc.date.accessioned2012-04-23T07:20:37Z
dc.date.available2012-04-23T07:20:37Z
dc.date.issued2008-05
dc.identifier.citationAli Mustafa Yaqub, 1995. Kritik Hadis, Jakarta, Pustaka Firdaus. Endang Soetari AD, 1997. Ilmu Hadis, Bandung, Amal Bakti Press. Fatchur Rahman, 1995. Ihtisar Musthalahul Hadis, Bandung, Al- Maarif. Hady Mufaat Ahmad, 1994, Dirasah Islamiyah tentang Dasar-Dasar Ilmu Hadis dan Musthalahnya, Semarang, Sarana Aspirasi. 65 Predikat Hadis dari Segi Jumlah Riwayat ... (Saifuddin Zuhri) Hasbi As-Shiddieq, 1993. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis, Jakarta, Bulan Bintang. _______________, 1987. Pokok-Pokok Ilmu Dirayah Hadis, Jakarta, Bulan Bintang. Muh. Zuhri, 1997. Hadis Nabi Telaah Historis dan metodologis, Yogyakarta, Tiara Wacana. Munzier Suparca danUcang Ranuwijaya, 1993. Ilmu Hadis, Jakarta, Rajawli Pers. Rajaa Mustafa Khazin dan Sa’diyah Ahmad Fuad, tt, Attaisiir fi Ulumil Hadis. Shubhi Shalih, 1959. Ulumul Hadis wa Musthalakhuhu, Beirut, Darul Ilmi Lilmalayin. Syuhudi Ismail, 1991.Pengantar Ilmu Hadis, Bandung, Angkasa ____________ , 1995. Hadis Nabi Menurut Pembela dan Pengingkar dan Pemalsunya, Jakarta, Gema Insani Press.en_US
dc.identifier.issn0852-368X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/917
dc.description.abstractHadis yang dapat dijadikan pegangan dasar hukum sesuatu perbuatan haruslah diyakini benar-benar akan kebenarannya. Karena kita tidak mendengar hadis itu langsung dari Nabi Muhammad s.a.w., maka jalan penyampaian hadis itu harus dapat memberikan keyakinan tentang kebenaran hadis tersebut. Sejumlah hadis diriwayatkan oleh beberapa orang sahabat dan tabiin, namun sejumlah hadis lainnya hanya dinukilkan oleh seorang sahabat, kemudian diteruskan juga oleh seorang tabiin, yang hanya mempunyai seorang murid yang meriwayatkan hadis. Oleh sebab itu perlu melihat keberadaan hadis-hadis tersebut dinilai berdasarkan jumlah perawinya. Hadis dilihat dari segi jumlah riwayat, menurut ulama hadis pada umumnya, dibagi menjadi dua, Mutawatir dan Ahad. Sehingga hadis Masyhur termasuk bagian dari hadis Ahad. Ada golongan yang menolak hadis seluruhnya, baik yang Mutawatir maupun Ahad, ada golongan yang menolak hadis, jika hadis tersebut ada persamaannya dengan Al-Quran. Dan golongan yang menolak hadis Ahad sebagai hujjah. Artinya, mereka masih menerima hadis Mutawatir, dan yang mereka tolak hadis Ahad.Dalam masalah aqidah, ulama berbeda pendapat tentang kehujahan hadis Ahad. Untuk masalah-masalah non aqidah, hadis Ahad yang shahih disepakati sebagai hujjah.en_US
dc.subjectHaditsen_US
dc.subjectmutawatiren_US
dc.subjectAhaden_US
dc.titlePREDIKAT HADIS DARI SEGI JUMLAH RIWAYAT DAN SIKAP PARA ULAMA TERHADAP HADIS AHADen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record