Analisis Potensi Wilayah Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dari Ekstraksi Peta Geologi
Abstract
Wilayah Kabupaten Kulon Progo memiliki topografi dari dataran rendah
hingga perbukitan, dengan ketinggian maksimum 859 meter (G. Gepak).
Kondisi demikian mencerminkan variasi geologinya, baik batuan
penyusunnya maupun struktur geologinyanya. Sebagian besar wilayah
Kabupaten Kulon Progo merupakan perbukitan, yang dikenal sebagai
“Menoreh Dome”, berbentuk bulat lonjong dengan arah barat daya – timur
laut. Apa saja potensi yang tedapat pada setiap Satuan/Formasi Batuan di
wilayah Kabupaten Kulon Progo? Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui potensi, baik yang berhubungan dengan geologi seperti
potensi mineral maupun potensi lainnya seperti obyek wisata.dari setiap
satuan/formasi batuan yang ada. Metode yang digunakan dengan cara
mengekstrak setiap satuan/formasi batuan, dalam Sistem Informasi
Geografis disebut quary, kemudian menganalisis potensinya. Hasil kajian
menunjukkan bahwa, wilayah Kabupaten Kulon Proogo memiliki potensi
bahan baku utama semen, yaitu batugamping seluas 10.793,165 Ha pada
Formasi Sentolo dan Batulempung seluas 423,365 Ha pada Formasi
Nanggulan. Formasi Jonggrangan dengan luas 1.484,12 Ha potensial
dikembangkan untuk Geowisata Gua. Formasi Kebo Butak seluas
15.989,113 Ha, yang didominasi oleh breksi andesit dan sisipan lava andesit
potensi ditambang untuk batu belah. Emas primer dan mineral barit ada
pada satuan intrusi batuan beku andesit, yang tersebar luas di bagian barat
daya.yaitu 4.199,866 Ha. Adapun pada Satuan Aluvium di daerah peisir
selatan terdapat pasir besi plaser. Kesimpulan dari analisis ini adalah,
setiap Satuan/Formasi Batuan memiliki potensi, baik potensi yang
berkaitan dengan geologi maupun potensi non geologi.