Karakteristik Sumberdaya Manusia di Bidang Jasa Transportasi Kota Salatiga
View/ Open
Date
2017-05-22Author
Hidayah, Nurul
Sulistyowati, Iin
Amin, Choirul
Umrotun, U.
Metadata
Show full item recordAbstract
Sumberdaya Manusia dipengaruhi oleh kemampuan, pengetahuan serta
ketarmpilan yang didukung melalui jenjang pendidikan yang ditempuh.
Kota Salatiga memilki IPM menapai 80,96 % (BPS, 2015). Hal tersebut
menjadikan tantangan unuk masyarakat Kota Salatiga untuk terus
berkompetisi dalam bidang ekonomi demi mempertahankan
keberlangsungan hidupnya. Kota Salatiga merupakan salah satu Kota kecil
yang ada di Jawa Tengah dengan letak yang strategis karena berada di jalur
provinsi antara Jogjakarta dan Semarang sehingga keberadaan ini sangat
berpengaruh dengan karakteristik yang ada di kota kecil ini. Hal tersebut
membuat Kota Salatiga ramai dengan aktivitas masyarakat sehingga
menyebabkan pengembangan sumberdaya manusia dibidang profesi yang
berkaitan dengan transportasi merupakan salah satu pilihan penting
pemerintah dan masyarakat Kota Salatiga agar dapat terus berkembang.
Pengetahuan tentang karakteristik SDM dalam profesi ini sangat diperlukan
agar penegmbangan SDM dan profesi dibidang ini dapat terarah dan tepat
sasaran. Metode yang digunakan dalam penelitaian ini adalah metode
survey yang memfokuskan pada jasa transportasi yaitu sopir angkot,
tukang ojek, kusir andong dan tukang becak. Sampel diambil dengan teknik
accidentally sampling pada 128 responden yang berada di sekitar Pasar
Blauran, Pasar Raya dan Tamansari Kota Salatiga pada 26 – 28 Desember
2016. Tekink pengambilan data dilakukan dengan wawancara untuk
mengetahui informasi mengenai jenis kelamin, usia, domisili, tingkat
pendidikan, status perkawinan, status kepemilikan jasa transportasi, jam
kerja, jumlah tanggngan dan pengalaman kerja. Hasil dari penelitian
karakteristik SDM pada profesi yang berkaitan dengan transportasi
menunjukkan bahwa Jenis kelamin di dominasi oleh laki-laki, usia diatas 50
tahun, tingkat pendidakan rata-rata tidak sekolah-SMA, perkawinan
kebanyakan mereka telah kawin, kepemilikan kendaraan milik sendiri.
Data-data yang ada menunjukkan bahwa SDM Kota Salatiga dibidang
profesi transportasi sebenarnya merupakan SDM yang memiliki pendidikan
yang rendah dan tidak memiliki pilihan pekerjaan lagi selain pekerjaan
tersebut.