Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Paku di Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Kelas X Materi Keanekaragaman Hayati
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) keanekaragaman jenis tumbuhan paku di kawasan
Gunung Api Purba Nglanggeran, 2) indeks keanekaragaman jenis tumbuhan paku, 3) pengaruh
kondisi lingkungan abiotik yang terukur meliputi suhu udara, suhu tanah, kelembaban udara,
kelembaban tanah, pH tanah, dan C/N ratio terhadap indeks keanekaragaman jenis tumbuhan
paku, dan 4) mengetahui potensi hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi SMA kelas X
pada materi pembelajaran keanekaragaman hayati. Penelitian dilakukan dengan metode point
intercept. Pengambilan sampel dilakukan secara Random. Penelitian dibagi menjadi lima area
kajian dengan luas masing-masing 10.000 m². Perhitungan indeks keanekaragaman jenis
menggunakan Shannon-Wienner. Pengaruh kondisi lingkungan abiotik yang terukur terhadap
indeks keanekaragaman jenis tumbuhan paku dianalisis menggunakan analisis regresi. Hasil
penelitian dikaji potensinya sebagai sumber belajar Biologi sesuai syarat-syarat sumber belajar
biologi menurut Djohar (Suhardi, 2012). Hasil penelitian ditemukan 13 jenis tumbuhan paku di
seluruh area kajian dengan INP tertinggi yaitu Athyrium sp. (74.62%). Indeks keanekaragaman
jenis tumbuhan paku tergolong rendah berkisar antara 0.08-0.15. Kondisi lingkungan abiotik
yang terukur (suhu udara, suhu tanah, kelembaban udara, kelembaban tanah, pH tanah, dan C/N
ratio) yang berbeda pada masing-masing area kajian tidak berpengaruh terhadap indeks
keanekaragaman jenis tumbuhan paku. Hasil penelitian berpotensi sebagai sumber belajar biologi
SMA kelas X pada materi pembelajaran keanekaragaman hayati ditinjau dari 1) aspek kejelasan
potensi ketersediaan objek dan permasalahan yang diangkat, 2) kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran, 3) sasaran materi dan peruntukannya, 4) informasi yang akan diungkap, 5)
pedoman eksplorasi dan 6) perolehan yang akan dicapai.