Sekolah Aman dan Pendidkan Ramah Anak Dalam Dimensi Kesantunan Berbahasa
Abstract
Kesantunan selalu dipandang sebagai sebuah fenomena yang berkaitan antara hubungan bahasa dan realitas
sosial. Dalam komunikasi, kesantunan merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menciptakan
komunikasi yang baik di antara penutur dan mitra tutur. Kaitan hubungan bahasa dengan realitas sosial
tercermin pula pada terciptanya suasana sekolah yang aman dan pendidikan yang ramah anak. Kondisi ideal ini
didasari pada penggunaan kesantunan berbahasa dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan seorang pimpinan,
karyawan, guru, dan orang tua atau wali siswa mengendalikan percakapan dengan cara mengatur pola tutur,
memberikan, mengambil giliran tutur, mengatasi penyimpangan, dan mengatasi kesalahpahaman. Tujuan
dalam komunikasi yang santun ini diyakini dapat mengatasi penyimpangan dan mengatasi kesalahpahaman
antarwarga sekolah sehigga terciptanya sekolah aman dan pendidikan yang ramah anak. Dalam konteks
tersebut, kesantunan menjadi penting untuk diperhatikan guna mengatasi kesalahpahaman yang dapat
menimbulkan retaknya hubungan yang tidak harmonis antara pimpinan dan warga sekolah lainnya. Penelitian
tentang kesantunan sudah penulis lakukan dalam berbagai konteks untuk menunjang ketajaman esensi materi
ini, seperti 1) Kesantunan Guru dalam Pembelajaran di Kelas, dan 2) Studi Kesantunan Tindak Tutur Direktif
Jamaah Tablig dalam Berdakwah. Tindak tutur memiliki potensi untuk mengancam muka mitra tutur atau
lebih sederhana tindakan yang melukai perasaan mitra tutur dalam suatu interaksi. Dengan demikian, setiap
anggota masyarakat yang rasional pastilah akan menghindari tindakan yang melukai perasaan mitra tutur
dalam suatu interaksi dan akan menggunakan strategi tertentu untuk mengurangi perasaan yang kurang senang
dari mitra tuturnya dengan adanya pembelajaran berbasis kesantunan.